20 April 2025

Get In Touch

Januari 2024, Inflasi Kota Kediri Terkendali

Kepala BPS Kota Kediri, Pardjan
Kepala BPS Kota Kediri, Pardjan

KEDIRI (Lenteratoday)-Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Kediri Januari 2024 dalam level terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2024 tercatat tingkat inflasi Kota Kediri sebesar -0,06% secara month-to-month (mtm) atau sebesar 2,12% secara year on year (yoy).

Kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa memberikan andil terbesar dalam inflasi bulanan, yakni sebesar 0,01% dengan kenaikan 0,16%. Sedangkan pada inflasi tahunan kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi tertinggi sebesar 1,43% dengan kenaikan sebesar 5,29%.

Hal tersebut disampaikan Pardjan, Kepala BPS Kota Kediri saat dihubungi via telepon Senin (12/2/2024). Dirinci terdapat sepuluh komoditas utama penyumbang inflasi mtm, sebagai berikut: tomat inflasi 0,07%; beras inflasi 0,04%; bawang putih inflasi 0,04%; bawang merah inflasi 0,03%; semangka inflasi 0,02%; jagung manis inflasi sebesar 0,02%; kentang inflasi 0,02%; emas perhiasan inflasi 0,01%; sawi hijau inflasi 0,01%; serta bayam inflasi 0,01%.

Di samping sebagai pendorong inflasi, terdapat pula sembilan komoditas utama penghambat inflasi: cabai rawit deflasi -0,025%; cabai merah -0,003%; bensin deflasi -0,003%; telur ayam ras deflasi -0,02%; makanan ringan/snack deflasi -0,001%; buncis deflasi -0,001%; kacang panjang deflasi -0,001%; air kemasan deflasi -0,001%; serta minyak goreng deflasi -0,001%.

Berdasarkan data tersebut, Pardjan mengingatkan kepada masyarakat bahwa cuaca ekstrem masih memungkinkan terjadi sehingga berdampak pada produksi kelompok makanan cenderung mengalami kenaikan, seperti beras.

Ia juga memberikan masukan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri agar rutin melakukan kunjungan ke pasar guna memantau harga komoditas terutama yang dikonsumsi masyarakat.

“Perlu dievaluasi kelompok pengeluaran apa saja yang cenderung naik beberapa bulan ini itulah yang berpotensi mengalami inflasi. Selanjutnya kalau muncul gejolak perlu dilakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan operasi pasar,” tandasnya.

Sementara itu secara terpisah, Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri selaku Sekretaris TPID Kota Kediri menyampaikan Kota Kediri pada Januari 2024 ini memang mengalami deflasi, dimana kondisi yang sama juga dialami beberapa kota di Jawa Timur seperti Kota Surabaya dan Kota Malang.

"Beberapa kota di Jatim dan daerah lain memang mengalami deflasi, terutama disebabkan harga cabe yang turun cukup banyak karena panen besar sudah mulai dilakukan di beberapa tempat". Seperti diketahui sebelumnya, beberapa bulan terakhir, cabe rawit dan cabe merah menjadi komponen yang sering mendorong inflasi.

Pria yang akrab disapa Erwin ini menambahkan untuk bulan Januari 2024 beras menjadi salah satu komoditas yang menunjukkan peningkatan harga karena panen raya yang sudah lampau.

"Pemerintah tetap menjamin ketersediaan stok beras, kami terus berkoordinasi dengan Perum BULOG untuk memantau terus ketersediaan stok beras di pasaran" ujarnya.

Selain itu Pemkot eKediri juga menfasilitasi kelancaran penyaluran bantuan pangan yang dilaksanakan Badan Pangan Nasional untuk memastikan warga Kota Kediri memiliki cukup pasokan beras.

Kegiatan penyaluran bantuan pangan ini dilakukan pada 31 Januari-6 Februari 2024 tersebut menyasar sebanyak 33.632 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dimana masing-masing KPM mendapat 10 kg beras setiap bulannya. "Semoga upaya memperlancar bantuan berupa beras ini dapat mencukupi kebutuhan stok warga Kota Kediri sepanjang awal tahun ini" tutupnya.

Reporter: Gatot Sunarko/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.