
SURABAYA (Lenteratoday) - DPRD Kota Surabaya mendorong semua kontestan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 agar mewujudkan kedewasaan dalam berpolitik.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menekan pentingnya menjaga kondusivitas Kota Pahlawan dengan patuh pada aturan dan memiliki tanggung jawab moral terhadap pendukungnya jelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Arif Fathoni mengakui bahwa tensi politik meningkat selama masa kampanye, tetapi ia menekankan bahwa persaingan politik adalah bagian dari demokrasi. "Dalam setiap perlombaan pasti ada persaingan, namanya kompetisi. Semua mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuk memenangkan hati masyarakat," ujar Arif Fathoni pada rekan media, Jumat (09/02/2024).
Menurut Arif Fathoni, demokrasi saat ini adalah kesepakatan bersama, dan pemilihan umum adalah sarana untuk merekrut pemimpin nasional dan lokal. Dia menekankan tanggung jawab moral semua pemangku kepentingan untuk menjaga, melestarikan, dan memperbaiki demokrasi.
"Demokrasi memberikan peluang kepada siapa pun untuk menjadi pelayan masyarakat, baik di eksekutif maupun di legislatif. Kita punya kewajiban untuk membangun kesadaran publik bahwa pemilu hanya proses lima tahunan, tapi persaudaraan sebagai sesama anak bangsa itu selamanya," paparnya.
Dalam konteks potensi kerawanan di Kota Surabaya, Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi upaya Walikota Surabaya bersama Forkopimda Surabaya yang telah melakukan analisis potensi kerawanan. Dia menegaskan bahwa Masyarakat Surabaya telah memiliki semangat nilai kepahlawanan, membiasakan diri dengan perbedaan, dan keberagaman, yang menjadi pondasi kuat dalam membangun relasi sosial.
"Pentingnya kedewasaan dalam politik, sebagai makhluk pecinta demokrasi kita harus meyakini Fox Populi Vox Dei, suara rakyat suara Tuhan. Apapun hasil yang diberikan oleh masyarakat dalam tempat pemungutan suara nanti, ini soal beruntung dan tidak beruntung, bukan soal siapa yang terbaik. Semua kontestan pemilu adalah kader terbaik bangsa," tutupnya. (*)
Reporter: Pradhita (mg) | Editor : Lutfiyu Handi