20 April 2025

Get In Touch

Akhirnya, Biden Kecam Serangan Israel ke Gaza

Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden

SURABAYA (Lenteratoday) - Presiden AS Joe Biden, akhirnya mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza. Ia menilai bahwa respons militer Israel di Gaza berlebihan. Biden mengatakan ia sedang mencari jeda berkelanjutan dalam pertempuran untuk membantu warga sipil Palestina yang sakit.

“Saya berpandangan, seperti yang Anda tahu, tindakan respons di Jalur Gaza sudah berlebihan,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (8/2/2024).

Dia menambahkan telah mendorong kesepakatan untuk menormalisasi hubungan Arab Saudi-Israel, meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina dan penghentian sementara pertempuran untuk memungkinkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas.

“Saya berusaha sangat keras sekarang untuk menangani gencatan senjata penyanderaan ini,” kata Biden.

“Ada banyak orang tidak bersalah yang kelaparan, banyak orang tidak bersalah yang berada dalam kesulitan dan sekarat, dan ini harus dihentikan,” sambungnya.

Pernyataan tersebut merupakan salah satu kritik Biden yang paling tajam terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kritik itu muncul ketika presiden dari Partai Demokrat tersebut mendapat tekanan dalam negeri yang semakin meningkat untuk menekan Israel agar berhenti berperang.

Setelah serangan awal Israel, Biden dikritik karena membuat pernyataan yang menggambarkan kematian warga Palestina yang tidak bersalah sebagai “harga dari peperangan.”

Biden mengatakan bahwa dia berharap kesepakatan untuk membebaskan sandera dapat menyebabkan jeda sementara dalam pertempuran yang akan diperpanjang. Dia juga memperkirakan bahwa serangan Hamas ke Israel pada Oktober untuk mencegah normalisasi dengan Arab Saudi. "Namun saya tidak punya bukti," katanya.

Saat menjelaskan soal perang Israel Hamas, Biden juga salah menyebut nama Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi sebagai pemimpin Meksiko. “Awalnya, Presiden Meksiko, Sisi, tidak mau membuka pintu untuk memungkinkan masuknya materi kemanusiaan, kata Biden.

"Saya berbicara dengannya. Saya meyakinkan dia untuk membuka gerbang. Saya berbicara dengan Bibi untuk membuka gerbang di sisi Israel," ujarnya. Bibi yang dimaksud Biden adalah PM Israel Benjamin Netanyahu.

Israel memulai serangan militernya setelah militan Hamas dari Gaza membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang di Israel selatan pada 7 Oktober. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 27.000 warga Palestina dipastikan tewas, dan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. (*)

Sumber : REUTERS/tempo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.