
BOGOTA (Lentertoday) - Bentrok antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan di Argentina mengakibatkan sekitar 60 orang mengalami luka-luka. Media setempat, pada Sabtu (3/2/2024) melaporkan aksi unjuk rasa tersebut sebagai sebuah aksi protes menentang omnibus law yang diusulkan Presiden Javier Milei yang baru terpilih.
Mereka terlibat bentrok dengan pasukan keamanan di Lapangan Kongres, Buenos Aires, ibu kota Argentina. Sekitar 60 demonstran cedera saat aparat keamanan mengintervensi dengan gas air mata dan meriam air.
Dalam kejadian tersebut, petugas keamaan juga menahan enam orang kemudian. Sedangkan sejumlah jurnalis juga tak lupur dari gas air mata yang ditembakkan polisi.
Aksi protes tersebut mendapat dukungan dari serikat-serikat buruh, kelompok-kelompok mahasiswa, dan para perwakilan oposisi. Beberapa partai oposisi mengkritik Menteri Dalam Negeri Patricia Bullrich dan menuding polisi menggunakan kekuatan yang tidak proporsional.
Pemerintah, dengan dalik krisis "parah" yang terjadi di negara itu, meminta kewenangan "luar biasa" dari Kongres untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi, energi, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Proses pemungutan suara terhadap omnibus law bernama "Necessity and Urgency Decree", yang dikeluarkan oleh Milei, terus berlanjut di DPR Argentina. (*)
Sumber: Anadolu/antara | Editor : Lutfiyu Handi