20 April 2025

Get In Touch

Koalisi Marcos-Duterte di Filipina Tumbang

Rodrigo Duterte dan Ferdinand Marcos Jr. di tahun 2022. Getty Images/Ezra Acayan.
Rodrigo Duterte dan Ferdinand Marcos Jr. di tahun 2022. Getty Images/Ezra Acayan.

MANILA (Lenteratoday) - Koalisi antara Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dan presiden pendahulunya Rodrigo Duterte tumbang karena mereka saling menuduh menggunakan narkoba. Keretakan ini berpotensi mengancam agenda reformasi Marcos dan bahkan dapat memicu ketidakstabilan di negara tersebut.

Tuduhan yang mereka lontarkan satu sama lain menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat di antara mereka, yang memunculkan keraguan mengenai stabilitas politik Filipina.

Marcos dan Duterte, yang telah mendukung satu sama lain, sekarang berada dalam konflik terbuka, memunculkan ketidakpastian politik di Filipina. Sebelumnya, aliansi antara dua keluarga paling berpengaruh di Filipina itu membawa Marcos dan putri Duterte, Sara, ke tampuk kekuasaan pada tahun 2022. Hal ini menyoroti dinamika yang kompleks dan cepat berubah di panggung politik Filipina.

Sebastian Duterte, walikota Davao dan anak mantan presiden Roger Duterte, menyerukan pengunduran diri Marcos karena kebijakan-kebijakannya yang dianggap merugikan, terutama kebijakan luar negerinya yang dianggap berpihak pada AS dan dianggap mengancam keamanan warga Filipina.

Jean Encinas-Franco, seorang profesor ilmu politik di University of the Philippines, menyatakan bahwa pertukaran kekerasan antara kedua keluarga ini telah mencapai "titik tanpa harapan".

Marcos segera meredakan ketegangan dengan menyatakan bahwa koalisi masih solid pada hari Selasa (30/01/2024). Dia menegaskan, "Koalisi ini tetap berjalan," sambil mempertahankan Sara Duterte sebagai menteri pendidikan. Kubu Marcos tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar, dan tidak ada respons langsung dari keluarga Duterte.

"Aliansi politik oportunis ini tidak bertujuan untuk bertahan lama," ujar Temario Rivera, ketua lembaga pemikir Center for People Empowerment in Governance, dikutip dari Reuters, Jumat (2/2/2024).

Para ahli politik menyatakan bahwa ketegangan ini berpotensi mengganggu rencana ambisius Marcos untuk meningkatkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, memperbaiki infrastruktur, dan memperkuat angkatan bersenjata.

Rivera menambahkan bahwa keretakan koalisi resmi dapat berisiko menimbulkan perpecahan baru di dalam badan militer, yang menunjukan akan adanya masalah serius dalam hal tata kelola pemerintahan dan stabilitas.

Pada tahun 2022, keluarga Marcos dan Duterte bergabung, dengan Sara Duterte sebagai calon wakil presiden Marcos. Hal ini memungkinkan Marcos untuk memanfaatkan basis dukungan yang sangat besar dari keluarga Duterte. Kehadiran mereka juga memastikan kembalinya dinasti Marcos yang sebelumnya tercoreng.

Ferdinand Marcos Sr., adalah ayah dari Ferdinand Marcos Jr., presiden Filipina saat ini. Dia menjabat sebagai presiden selama dua dekade, memerintah dengan otoriter sebelum akhirnya digulingkan dalam pemberontakan tahun 1986.

Selama masa kekuasaannya, Marcos Sr. dan pasangannya, Imelda, dituduh mengumpulkan lebih dari 10 miliar dolar AS.

Pada hari Minggu (28/01/2024), aliansi Marcos-Duterte secara terbuka tumbang ketika Rodrigo Duterte menyebut Marcos sebagai "pecandu narkoba" dalam sebuah unjuk rasa publik. Putri Duterte turut hadir dalam unjuk rasa tersebut. Marcos membalas dengan menyatakan bahwa penggunaan fentanil oleh Duterte, yang diakui oleh mantan presiden Filipina tersebut, mungkin mengaburkan pola pikirnya.

Menurut analisis survei tahun 2023 oleh lembaga penelitian Social Weather Stations, pertikaian publik tersebut bisa terkait dengan persiapan menuju perlombaan pemilihan presiden yang akan datang. Analisis juga menyebutkan bahwa Sara Duterte memiliki peluang besar terpilih sebagai presiden di pemilu tahun 2028.

"Ini akan menjadi perang terbuka tahun ini," kata Ronald Llamas, seorang analis politik veteran dan mantan penasihat presiden. (*)

Sumber: Reuters/Aria Rafid Amrullah (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.