20 April 2025

Get In Touch

Bulan Sabit Merah Ungkap Kesulitan Selamatkan Gadis Palestina Usia 6 Tahun di Gaza

Dalam empat bulan terakhir, Israel terus menerus melakukan serangan terhadap wilayah pemukiman Gaza. (REUTERS/ISRAEL DEFENSE FORCES)
Dalam empat bulan terakhir, Israel terus menerus melakukan serangan terhadap wilayah pemukiman Gaza. (REUTERS/ISRAEL DEFENSE FORCES)

RAMALLAH (Lenteratoday) - Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina mempublikasikan rekaman audio yang mengungkap percakapan dengan gadis berusia 6 tahun. Dalam rekaman itu terungkap bila tim penyelamat kesulitan untuk menjemput anak bernama Hind Rajab itu.

"Hind terus meminta kami untuk menjemputnya, untuk mengirim seseorang menjemputnya. Dia bilang hari sudah mulai gelap," kata petugas operator Rana al-Faqeh kepada Reuters, Jumat (2/2/2024).

Walaupun Bulan Sabit Merah telah menentukan situasinya sudah aman, ambulans baru dikirimkan empat jam setelah panggilan dimulai. Namun mereka kehilangan kontak dengan ambulans tersebut dan tidak pernah melakukan kontak lebih lanjut dengan kedua petugasnya maupun Rajab. Diketahui, kejadian tersebut pada Senin (29/01/2024).

Seseorang dari keluarga Rajab adalah orang pertama yang berinteraksi dengan Bulan Sabit Merah. Dia bernama Layan Hamadeh yang berusia 15 tahun. Dia berada dalam kendaraan yang sama di dekat pom bensin di Kota Gaza ketika tank-tank dan pasukan Israel mendekat.

"Mereka menembaki kami. Tank itu ada di sebelahku," ronta Hamadeh dalam rekaman audio lain yang dirilis oleh Bulan Sabit Merah.

Menurut Bulan Sabit Merah, Hamadeh dan lima anggota lainnya tewas dalam serangan tersebut. Militer Israel mengatakan bahwa mereka tidak tahu akan insiden tersebut. Satu-satunya yang selamat, Rajab tetap berada di telepon. Dia berbicara dengan Al-Faqeh dan seorang spesialis psikologis selama tiga jam. Spesialis itu mencoba menenangkannya saat mereka bersiap untuk mengirim ambulans.

Petugas penyelamat Palestina di Gaza menghadapi pilihan sulit. Mereka telah berada dalam situasi perang selama hampir empat bulan. Perang ini penuh dengan serangan Israel yang brutal, pembatasan mobilitas yang ketat, dan gangguan komunikasi yang sering terjadi.

"Kisah Hind dan Layan adalah salah satu dari ratusan telepon yang diterima oleh tim kami setiap hari. Dalam banyak kasus, kami tidak dapat membantu karena pendudukan (Israel), di mana pun mereka memiliki tank, menyatakan daerah itu sebagai zona militer meskipun ada warga sipil," kata juru bicara Bulan Sabit Merah, Nebal Farsakh.

Farsakh mendorong komunitas internasional dan lembaga kemanusiaan untuk memberikan dukungan maksimal mereka. Dia juga berharap agar mereka dapat berperan denga aktif dalam penyelamatan Hind dan dua petugas Bulan Sabit Merah.

"Apakah mereka berhasil menyelamatkan Hind? Apakah mereka masih hidup? Apakah mereka ditangkap? Kami butuh jawaban," Ujar Farsakh.

Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 27.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza. Akibatnya, sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi. Serangan tersebut telah membuat daerah yang diblokade menjadi pusat bencana kemanusiaan.

Sumber: Reuters
Penerjemah: Aria Rafid Amrullah (mk)
Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.