
MALANG (Lenteratoday) -Berbagai persiapan dilakukan pengelola Kelenteng Eng An Kiong, Kota Malang, untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili, pada 10 Februari 2024 mendatang. Tahun ini, akan ada hal yang berbeda dalam rangkaian acara perayaan Imlek nantinya.
Ketua Pengelola Yayasan Kelenteng Eng An Kiong, Rudi Phan mengatakan, bersamaan penyelenggaraan Pilpres dan Pileg di 14 Februari 2024, untuk sementara meniadakan beberapa tradisi tahunan, seperti acara Wayang Potehi dan Cap Go Meh. Keputusan ini demi terciptanya kondusifitas pesta demokrasi.
"Nanti puncaknya di hari Sabtu, tanggal 10 Februari 2024. Kami sembahyang bersama, terus langsung pulang. Tidak ada acara Cap Go Meh. Kami menyesuaikan kondisi supaya kondusif. Kita juga berdoa supaya Pemilu ini berjalan lancar," ujar Rudi, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (31/1/2024).
Saat ini dilakukan persiapan antara lain, pengecatan bangunan kelenteng, kemudian pembersihan ornamen-ornamen dinding, hingga pemasangan lampu-lampu. Kegiataan ini selalu dilakukan menjelang perayaan Imlek, agar memberikan rasa nyaman kepada seluruh umat yang datang di hari H nantinya.
Rudi juga menyampaikan, pada 4 Februari 2024 mendatang, akan dilaksanakan kegiatan pembersihan patung-patung yang berada di dalam area kelenteng.
"Setiap ruangan ini dibersihkan. Kalau keseluruhan jumlahnya puluhan. Patung yang paling tua nanti tanggal 3 diturunkan, itu namanya patung Dewa Bumi, sudah 200 tahun umurnya, dari Tiongkok," jelasnya.
Pada 10 Februari mendatang, rangkaian perayaan akan diawali dengan Atraksi Barongsai pada pukul 08.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama pada pukul 10.00 WIB. Diperkirakan ada ratusan umat yang akan datang untuk merayakan Imlek secara bergantian.
Sebagai informasi, di tahun 2023 lalu, Kelenteng Eng An Kiong menyelenggarakan perayaan Imlek mulai dari 22 Januari hingga 26 Januari. Di mana pada 26 Januari 2023, perayaan Imlek diramaikan dengan pertunjukan Wayang Potehi, dengan durasi pertunjukan yang berlangsung kurang lebih selama 1 bulan lamanya.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH