20 April 2025

Get In Touch

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Surabaya Siapkan 18 Pos Pantau

(Ilustrasi) Petugas gabungan saat melakukan evakuasi pohon tumbang.(dok)
(Ilustrasi) Petugas gabungan saat melakukan evakuasi pohon tumbang.(dok)

SURABAYA (Lenteratoday) - Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Timur (Jatim) terjadi pada Januari hingga Maret 2024. Sementara untuk puncaknya, diperkirakan pada Februari 2024.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun melakukan langkah antisipasi. Salah satunya yakni dengan mengoptimalkan 18 Pos Pantau dan 7 Posko Terpadu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, jika Posko Terpadu dan Pos Pantau yang disiapkan tersebar di seluruh wilayah di Kota Pahlawan.

"Yang pertama adalah Posko Terpadu Utara, lokasinya berada di Jl Kasuari No 1 Surabaya. Kemudian, Posko Terpadu Selatan di JI Dukuh Menanggal No 1 (Kantor Dinas Perhubungan). Dan ketiga, Posko Terpadu Barat, ada di Kantor Kecamatan Tandes," kata Buyung, Selasa (23/1/2024).

Selanjutnya adalah Posko Terpadu Timur berada di Park n Ride Arif Rahman Hakim, lalu Posko Terpadu Pusat berada di Jl Sumatera No 71 Surabaya (Kantor PMI). 

"Kemudian, Posko Terpadu Dukuh Pakis di Park and Ride Mayjend Sungkono dan ketujuh adalah Posko Terpadu Kedung Cowek ada di Kantor Kecamatan Kenjeran," tambahnya. 

Di samping 7 Posko Terpadu, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan keberadaan 18 pos pantau. Dimana lokasi pos pantau ini juga tersebar di seluruh wilayah Surabaya.

Ke-18 lokasi pos pantau ini terdiri dari Pos Pantau Sedap Malam, Pos Pantau Indrapura, Pos Pantau Tugu Pahlawan, Pos Pantau Genteng, Pos Pantau Tidar, Pos Pantau Bungkul, Pos Pantau Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pos Pantau GOR Pancasila, Pos Pantau Wiyung dan Pos Pantau Bambu Runcing.

Kemudian, Pos Pantau Taman Pelangi, Pos Gudang Menur, Pos Pantau RSIA di Jalan Kenjeran, Pos Pantau UKM MERR,  Pos Pantai Panjang Jiwo, Pos Gudang Hitech Mall, Pos Pantau Taman Sejarah dan Pos Mako Jemursari. 

"Kami juga menggandeng petugas gabungan dan mereka akan standby selama 24 jam di Posko Terpadu tersebut," tukasnya. 

Imbauan untuk Warga

Sebelumnya Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro meminta warga tidak terlalu khawatir.  "Kami mohon warga tidak perlu khawatir, karena ini memang terjadi setiap tahun. Kalau kita persiapkan dengan baik, maka akan menjadi hal yang tidak membahayakan," ungkap  Hebi, Senin (22/1/2024).

Tak hanya itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak dari potensi bencana hidrometeorologi dengan tidak mandi di sungai. "Karena arus sungai yang seperti kelihatan tenang, tapi justru di bawah arusnya kencang," ujarnya.

Hebi juga mengimbau para orang tua agar dapat mengawasi dan mencegah anak-anak bermain saat hujan. Terlebih, ketika anak-anak kecil itu bermain di dekat aliran sungai.

Sementara untuk pengendara motor dan mobil, Hebi berpesan agar dapat memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi layak jalan. 

"Kalau kondisi ban sudah tipis jadi licin, berbahaya kalau digunakan saat hujan. Selain itu kami juga imbau warga agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan," pesannya. 

Reporter: Amanah (mg)/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.