
MALANG (Lenteratoday) -Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, memberikan Kuliah Umum di Universitas Islam Malang (Unisma) dengan tema "Quo Vadis Moderasi Beragama dalam Bingkai Merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Peradaban Dunia," Jumat (19/1/2024) sore.
Wapres Ma'ruf menekankan pentingnya moderasi beragama dalam merawat keberagaman Indonesia dan menciptakan harmoni di tengah masyarakat yang heterogen.
Menurutnya, moderasi beragama bukan sekadar pilihan, melainkan kunci utama untuk membangun perdamaian dan keselarasan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Indonesia dikarunia beragam suku, agama, ras, bahasa dan budaya, di mana perbedaan menjadi sebuah keniscayaan. Namun para pendiri bangsa berhasil menuangkan kemajemukan dalam bangsa ini dalam UUD 1945," ujar Wapres Ma'ruf.
Dalam upaya merawat keberagaman, pria yang sempat menjabat sebagai Ketua Umum Syuriah PBNU periode 2015-2020 ini, juga mengaitkan moderasi beragama dengan konsep Islam wasathiyyah, yang mengejar keseimbangan dan menghindari ekstremisme.
"Ditambah lagi, pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas 2045, maka menuju cita-cita ini, persatuan bangsa dan kerukunan umat merupakan syarat mutlak. Maka di sinilah moderasi beragama menjadi simbol keseimbangan kehidupan beragama dan berharga," tambahnya.
Di dalam kegiatan yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa Unisma ini, Wapres Ma'ruf juga menyampaikan arahannya kepada seluruh sivitas akademik Unisma agar terus meningkatkan kualitas akademik agar selaras dengan penguatan iman dan taqwa.
Wapres juga menekankan perlunya meningkatkan literasi kerukunan dan persatuan di lingkungan pendidikan Unisma. Selain itu menurutnya, praktik moderasi agama yang telah berjalan baik juga perlu diperkuat untuk mengantisipasi potensi radikalisme.
"Unisma seyogyanya mampu menjadi garda terdepan dalam konsep ilslam wasathiyyah," tukasnya.
Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si, menambahkan bahwa di tahun 2019 lalu, Unisma telah dideklarasikan sebagai kampus anti-radikalisma oleh Wapres RI, Ma'ruf Amin. Lebih dari itu, menurutnya Unisma juga ditunjuk oleh Kemenag RI, sebagai piloting project kampus yang dapat mengembangkan moderasi beragama dan bela negara.
Mengamini pernyataan Wapres Ma'ruf, Prof Maskuri juga menuturkan bahwa moderasi beragama mempunyai misi yang startegis dalam menciptakan harmoni di dunia. Oleh karenanya, konsep Quo Vadis (Red-Bahasa Latin:Arah), moderasi beragama perlu dikawal agar benar-benar dapat mewujudkan perdamaian di seluruh dunia.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH