20 April 2025

Get In Touch

Masa Transisi Malang Raya Berlanjut

Masa Transisi Malang Raya Berlanjut

Malang – Waktu 20 hari untuk masa transisi di Malang Raya sejak diberlakukan pada 1 Juni lalu nampaknya masih belum cukup. Pasalnya berdasarkan hasil rapat evaluasi masa transisi Malang Raya di Kantor Bakorwil Malang, Sabtu (20/6/2020) memutuskan masa transisi akan dilanjutkan lagi.

Rapat evaluasi ini dihadiri Gubernur Jawa Timur, KhofifahIndar Parawansa, Bupati Malang Sanusi, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko,dan juga Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, serta jajaran Forkompimda ProvinsiJatim, dan Forkompimda Malang Raya. Dari rapat tersebut diketahui bahwa ketikadaerah di Malang Raya ini masih masuk pada zona oranye.

“Kesimpulannya adalah Malang Raya masih masuk orange denganresiko sedang. Oleh karena itu posisinya adalah masih transisi menuju newnormal. Kalau sudah hijau baru akan bisa memasuki new normal,” Kata GubernurJawa Timur Khofifah Indar Prawansa.

Dengan kondisi ini, Khofifah meminta pada seleruh wargaMalang Raya terutama para influencer, youtuber, blogger dan juga vloger untukturut menyampaikan pesan pada masyarakat bahwa yang menjadi garda terdepanuntuk mendisiplinkan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan adalahmasyarakat itu sendiri.

“Seperti pesannya Pak Panglima TNI yang tadi baru saja menyelesaikankunjungan kerja di Malang Raya bahwa yang berada di garda depan untukpendisplinan masyarakat adalah warga masyarakat itu sediri. Pesan-pesan beliauini saya minta tolong kita semua menyampaikan garda terdepan pendisiplinan adalahmasyarakat itu sendiri, oleh karena itu sebeum vaksin covid 19 ditemukan vaksinpaling ampuh adalah disiplin,” tandas Gubernur.

Dalam kesempatan itu, Bupati Malang, Sanusi menyampaikanbahwa Kabupaten Malang masih masuk zona orange. Dia menandaskan dari 19kecematan yang sebelumnya masih merah saat ini tinggal tiga kecamatan yangmerah, sedangkan 16 sudah kuning. Sedangkan yang sudah masuk zona hijau ada 14 kecamatan.

“Ini adalah upaya keras dair semua lapisan masyarakat danpara relawan yang membantu agar covid-19 ini bisa terus terselesaikan diKabupaten Malang. Namun demikian perlu disampaikan bahwa ternyata mengawalcovid ini tidak mudah,” tandasnya.

Sanusi mengatakan bahwa ketika satu daerah sudahterkonfirmasi tidak ada yang positif terinfeksi covid-19, ternyata pada masa transisiini ada warganya yang pulang dari daerah zona merah seperti Surabaya malah menjadicarrier dan positif. “Ini yang agak kesulitan kita untuk membendung, setelahtransisi ini tidak bisa memfilter dari masyarkaat atau warga kabupaten Malangyang ada di luar,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Walikota Batu, Dewanti Rumpoko juga menyampaikan bahwa Kota Batu saat ini masih dalam posisi orange sehingga masih tetap pada fase transisi. Meski demikian, dia menandaskan bahwa sudah ada 20 hotel yang mulai dibuka setelah empat bulan tutup.

“Dari ajuan sekitar 50 baru 20 yang kami rekomendasi untuk dibuka dan Alhamdulillah kami sudah punya tim verifikasi yang terdiri dari tim gugus covid termasuk TNI dan Polri dangan sangat rijit menilai semua itu. Sehingga ketika tamu yang akan datang di Kota Batu InsyaAllah betul betul aman,” tandasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa ketika ada tamu datangdari zona merah khususnya Jakarta dan Surabaya, maka akan diminta untuk menunjukkanhasil swab. Ketika bisa menjukkan bukti swabnya negative maka baru bolehmenginap di Kota Batu.

Dewanti juga menyampaikan bahwa pada akhir bulan Juni ini sudahada beberapa tempat wisata yang mulai dibuka. Untuk pembukaan tempat wisata inipun akan diberlakukan verifikasi lapangan dengan sebenar-benarnya yang dilakukantim lengkap. Sehingga, ketika betul betul (tempat wisata) sudah save untukdibuka, baru boleh dibuka.

“Dengan situasi kondisi terkontrol nanti kami minta pada TNI- Polri untuk menjaga disitu agar situasinya tetap aman terkendali memang kendalakami adalah mendisiplinkan masyarakat untuk tetap memakai masker jaga jarak ,cuci tangan, itu yang masih belum terus dilakukan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko juga mengatakan bahwa Kota Malang pada posisi zona berisiko sedang atau berawarna orange. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk bisa masuk ke zona lebih bagus, kuning dan hijau. “Yang pertama sesuai dengan klaster yang berkembang 14 hari terakhir, itu klaster keluarga oleh karena itu, kita kuatkan kampung tangguh betul betul merata di wilayah Kota Malang,” tandasnya.

Sementara, klaster yang terjadi dini terjadi di Kampung Mergosono,Cendrawasih, Binor belum terbentuk kampung tanguh.  Untuk itu, Sofyan Edi menandaskan bahwa pihaknyaakan mempertajaman kampung tangguh, Sehingga kampung tangguh ini lebih efektifdalam pemberantasan penyebaran covid-19. “Dan ini akan dipertajam sampai padalivel RT, sampai terbentuk keluarga tangguh,” tandasnya.

Kemudian, juga langkah untuk mendisplinkan waga terus akan dilakukandengan gerakan satgas gabungan untuk operasi lapangan. Selain itu juga akandilakukan rapid test, untuk yang reaktif akan langsung dikarantina, begitu jugaada warga yang positif covid akan langsung di isolasi secara baik memperhatiankondisi di wilayahnya.

“Ketiga, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kitamengopdimalkan influencer, dan teman temannya, bloger, vloger untuk bsa menjadiPR juru bicara diantara kita. Dengan menggunakan bahasa bahasa yang mudahditerima oleh masyarakat,” katanya. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.