
JAKARTA (Lenteratoday) -Capres 02 Prabowo Subianto tampak berkali-kali berdebat panas dengan capres 01 Anies Baswedan. Yang cukup panjang soal Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo dinilai sering membeli alutsista bekas.
Prabowo menilai kunci membangun pertahanan sudah dilakukannya selama menjabat sebagai Menhan sejak 2019. Ia justru menilai Anies tak mengerti soal pertahanan. "Menggarisbawahi bahwa kita perlu kekuatan pertahanan yang kuat. Kita perlu platform untuk patroli, kita perlu satelit, kita perlu banyak sekali. untuk itu pertahanan harus kita bangun," kata Prabowo di Istora, Senayan, Minggu (7/1/2024).
"Dan tadi, sekali lagi Pak Anies omong-omong barang bekas, karena Pak Anies rupanya tidak mengerti masalah pertahanan," tuturnya.
Prabowo dengan santai menyebut akan mengundang Anies untuk berbicara panjang lebar soal alutsista bekas itu. Di sinilah Prabowo menyebut Anies menyesatkan.
"Saya bersedia Pak Anies, mengundang Pak Anies di tempat yang Pak Anies suka, kita diskusi saya akan bawa data. saya akan bawa data yang sebenar-benarnya. jadi barang-barang bekas itu menurut saya menyesatkan rakyat," katanya.
"Itu Pak Anies tidak pantas seorang profesor ngomong begitu, karena dalam pertahanan hampir 50% alat-alat di mana pun adalah bekas, tapi usianya masih muda," tutup Prabowo.
Saat berdebat soal utang, Prabowo Subianto meminta capres nomor urut 1 Anies Baswedan belajar ekonomi lagi. Perdebatan ini muncul dalam sesi debat menyinggung soal utang luar negeri.
Prabowo awalnya menyebut rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang masih berada di angka 40 persen. Ini, lanjut Prabowo, masih dalam kategori aman dan termasuk yang terendah di dunia.
"Utang luar negeri kita sebagai rasio perbandingan terhadap produk domestik bruto kita salah satu terendah di dunia. Jadi masih kita sekitar berada di sekitar 40 persen, sedangkan banyak negara jauh di atas kita," ujar Prabowo.
Pernyataan ini kemudian ditanggapi oleh Anies. Menurut dia, pemerintah harus menekan lagi angka tersebut hingga menyentuh angka 30 persen. "Menurut hemat kami kita harus bisa mencapai maksimal 30 persen dari GDP, sehingga kita aman di bawah 30 persen. Dan itu caranya apa? Dengan satu menata utang, kedua memperbesar GDP-nya," jawab Anies.
Prabowo kemudian bereaksi cukup tegas pada Anies. "Tapi Pak Anies, saya kira Pak Anies perlu belajar ekonomi lagi. Jadi kalau bilang ideal 30 persen itu dasarnya apa? Yang di bawah kita itu Arab Saudi, Rusia, pokoknya negara-negara yang punya sumber alam yang luar biasa," balas Prabowo.
"Tetapi 40 persen ya salah satu terendah sekarang," sambungnya.
Reporter:dya,rls|Editor:widyawati