20 April 2025

Get In Touch

Survey: Hanya 15% Responden Inginkan Netanyahu Tetap Menjabat

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

SURABAYA (Lenteratoday) - Sebuah survey menyatakan bahwa hanya 15 persen dari responden yang menginginkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap menjabat setelah pertempuran di Gaza berakhir. Survey tersebut dirilis pada Selasa (2/1/2024).

Menurut survey yang dilakukan Israel Democracy Institute (IDI) ini saingan politik Netanyahu dan mitra kabinet perangnya saat ini, Benny Gantz. Dia mendapat dukungan dari 23 persen responden.

Sekitar 30 persen lainnya tidak menyebutkan pemimpin mana yang menjadi pilihan mereka. Jajak pendapat itu dilakukan terhadap 746 responden yang dilakukan pada 25 Desember 2023 sampai 28 Desember 2023, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari survey itu juga diketahui bahwa warga Israel banyak yang mendukung kelanjutan dari serangan militer ke Hamas. Setidaknya ada 56 persen responden yang mendukung serangan militer sebagai cara terbaik untuk mengembalikan para sandera.

Sementara 24 persen berpendapat kesepakatan pertukaran, termasuk pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel akan menjadi jalan terbaik.

IDI pada Desember 2023 melakukan jajak pendapat yang menemukan 69 persen warga Israel berpendapat pemilu harus diadakan segera setelah perang berakhir.

Sementara itu, Netanyahu berjanji menghancurkan Hamas setelah penyerbuan kelompok tersebut pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya.

Selama hampir tiga bulan, pasukan Israel menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang mereka sebut sebagai serangan balasan. Sampai berita ini diturunkan, sebanyak 129 sandera masih ditahan Hamas di Gaza.

Netanyahu sebelumnya mengatakan tekanan militer seperti yang dilakukan Israel sekarang penting untuk memastikan para sandera dibebaskan. Pada akhir November 2023, sekitar 100 orang sandera Israel dibebaskan yang ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.

Netanyahu mengatakan pada Sabtu (30/12/2023), bahwa dibutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum kemenangan dapat dicapai. Survei berturut-turut menunjukkan popularitas Netanyahu merosot tajam sejak Hamas menyerang Israel pada pada 7 Oktober 2023, hingga menjadikannya hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Negeri Bintang Daud.

Sementara itu, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 22.158 orang di Gaza berdasarkan otoritas kesehatan di wilayah tersebut, dan sekitar 57 ribu lainnya menjadi korban luka-luka. Israel mengakui telah membunuh sekitar 8 ribu pejuang Palestina dan berjanji akan memburu para pemimpin Hamas. (*)

Sumber : Tempo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.