20 April 2025

Get In Touch

Ganjar Pastikan Tak Ada Relawan Meninggal Usai Diduga Dianiaya Oknum TNI

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo sebelum memberikan keterangan usai menghadiri acara Konsolidasi Akhir Tahun Tim Pemenangan Nasional (TPN) dan Relawan Ganjar-Mahfud di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (30/12/2023) -Ant
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo sebelum memberikan keterangan usai menghadiri acara Konsolidasi Akhir Tahun Tim Pemenangan Nasional (TPN) dan Relawan Ganjar-Mahfud di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (30/12/2023) -Ant

PURWOREJO (Lenteratoday) -Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo memastikan tidak ada relawan Ganjar-Mahfud MD yang meninggal dunia usai diduga dianiaya oleh sejumlah oknum TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali pada Sabtu (30/12/2023).

Diketahui, sejumlah relawan tersebut sempat memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali sejak Sabtu pagi. Mereka mengikuti iring-iringan rombongan Ganjar dengan konvoi motor berknalpot brong.

Awalnya, Ganjar mengatakan, fitnah-fitnah dan hoaks rawan bertebaran di masa kampanye. Ia menyebut bahwa isu relawan meninggal dunia usai diduga dikeroyok oknum TNI merupakan salah satunya.

"Bahkan, tadi fitnahnya pagi-pagi satu orang meninggal. (Setelah) Saya tanya, 'ada yang meninggal?' Dijawab, tidak. Nah, jadi hoaks lagi," kata Ganjar saat menyampaikan sambutan di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Berjan di Lugosobo, Gebang, Purworejo, Minggu (31/12/2023).

"Tidak ada yang meninggal, tapi masih ada dua (yang dirawat intensif) di RS (rumah sakit). Nanti mau saya tengok," ujarnya melanjutkan.

Terkait insiden dugaan pengeroyokan, Ganjar mengaku telah menghubungi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak, hingga Panglima Kodam (Pangdam) setempat usai mendapat kabar tersebut.

Ia menegaskan bahwa kekerasan tidak bisa dibenarkan dan tidak boleh dijadikan senjata untuk menyelesaikan urusan.

"Mungkin itu yang membikin emosi orang lain. Meskipun tentu saja caranya diproses saja, tidak apa-apa, tapi jangan dipukuli sampai bengep-bengep," kata Ganjar.

Ia pun meminta Panglima TNI memanggil oknum yang berperan dalam pemukulan relawan.

"Ini saya peringatkan, dan kita minta panggil kalau perlu itu. DPR-nya saya minta panggil kalau perlu, tidak bisa kita berbuat semena-mena sehingga kemudian ketakutan ditebarkan ke siapa pun," ujar Ganjar.

Ganjar meminta semua pihak turut serta menciptakan kondusivitas di masa kampanye.

Tak hanya itu, ia mengingatkan kepada pendukung dan para relawan tetap berhati-hati.

"Nah dari situlah kemudian kalau kondusivitas itu ada, rakyat kita yang di luar negeri juga melihat Indonesianya ayem tentram, nanti yang lain pun ingin datang ke Indonesia," katanya, dikutip Kompas.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud diduga dianiaya oleh oknum TNI pada Sabtu kemarin.

Akibat kejadian itu, para relawan mengalami luka-luka. Lima orang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Diberitakan sebelumnya, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan dirinya berdukacita terhadap kematian seorang relawannya dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang meninggal karena dugaan tindak pidana kekerasan.

“Ya, saya turut berduka. Pada yang kemarin saya dikabarkan ada relawan yang meninggal dunia,” kata Ganjar usai menghadiri acara Konsolidasi Akhir Tahun Tim Pemenangan Nasional (TPN) dan Relawan Ganjar-Mahfud di Djakarta Theater, Jakarta.

Oleh sebab itu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut mengatakan bahwa dirinya telah meminta Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud untuk menangani kasus relawan meninggal dunia.

“Maka kami minta tim pemenangan (TPN Ganjar-Mahfud) untuk segera urus, dan sekarang tim hukum sedang mendalami soal itu,” kata Ganjar (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.