JAKARTA (Lenteratoday)-Tesla menarik 120 ribu unit mobil listrik model S dan model Y di Amerika Serikat. Pasalnya, ditemukan adanya potensi masalah pada bagian pintu yang bisa membahayakan pengemudi dan penumpang saat momen kritis.
Dikutip dari Reuters, pabrikan menemukan risiko kemungkinan pintu dapat terbuka ketika mobil mengalami situasi kecelakaan.
Data Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA), Tesla telah merilis pembaruan perangkat lunak via over-the-air (OTA) untuk model yang rilis 2021-2023.
Model-model yang meluncur pada periode tersebut dinyatakan tidak mematuhi regulasi badan federal tersebut soal perlindungan benturan dari samping.
Raksasa Amerika Serikat itu juga menjelaskan kepada NHTSA, pihaknya mendapati temuan salah satu pintu mobil mereka yang sedang diuji tabrak terbuka sendiri meski tidak terkena hantaman.
Kendati demikian, Tesla mengaku hingga saat ini belum ada klaim garansi atau laporan cidera terkait masalah tersebut yang dialami oleh konsumen mereka.
Permasalahan pada mobil Tesla bukan merupakan barang baru, beberapa pekan sebelumnya mereka juga melakukan program recall untuk 2 juta unit lebih yang telah beredar di Amerika Serikat.
Saat itu, Tesla melakukan pembaruan perangkat lunak untuk fitur otonom atau nirawak. Itu setelah NHTSA menaruh rasa khawatir akan tingkat keselamatan terhadap kelengkapan tersebut.
Setelahnya, NHTSA akan kembali menguji mobil-mobil listrik Tesla terbaru yang telah dilengkapi dengan perangkat lunak maupun perangkat keras yang terpasang ke depannya, dengan harapan tidak lagi ditemukan kasus serupa.
Sumber:Reuters,ist/Editor:widyawati
.jpg)
.jpg)
