20 April 2025

Get In Touch

Kampanye di Lamongan, Anies Janjikan Perubahan pada Petani dan Nelayan

Calon Presiden nomer urut 1, Anies Baswedan saat menghadiri silaturahim kebudayaan di Pondok Pesantren Al Ishlah, Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jumat (29/12/2023).
Calon Presiden nomer urut 1, Anies Baswedan saat menghadiri silaturahim kebudayaan di Pondok Pesantren Al Ishlah, Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jumat (29/12/2023).

LAMONGAN (Lenteratoday) – Calon presiden nomer urut satu, Anies Baswedan akan memperjuangan para petani dan nelayan dan membawa perubahan bagi mereka jika nantinya terpilih menjadi Presiden. Di antaranya dengan perubahan harga hasil pertanian dan ketersediaan pupuk, kemudian harga solar sebagai bahan bakar para nelayan saat melaut.

Hal itu disampaikan dalam kampanye di kawasan pantai utara Lamongan, Jumat (29/12/2023). Dalam kampanye kali ini, Anies melakukan dialog secara langsung dengan para nelayan di pelabuhan ikan nusantara di Kecamatan Brondong. Kemudian berlanjut dengan silaturrahim kebudayaan di Pondok Pesantren Al-Ishlah, Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Di hadapan ribuan masyarakat yang hadir di silaturrahim kebudayaan, Anies mengatakan bahwa salah satu programnya adalah berpihak pada para petani. Dia melihat saat ini yang terjadi di tingkat petani adalah ketidakadilan, sebab harga produksi seperti padi cukup murah, sementara harga besar mahal. Kemudian juga permasalahan petani yaitu pupuk.

“Kalau ke petani itu mereka selalu cerita ada tiga masalah, apa tiga masalah itu, satu pupuk, dua pupuk, tiga pupuk, pokoknya pupuk pupuk pupuk itu masalahnya. Betul tidak, kalau nelayan solar. Ini, harga juga gabahnya murah, benar ya, tapi berasnya mahal,” tandasnya.

“Terus kok bisa uang dari beras yang mahal itu sampainya di petani dapat murah? Ada yang ilang di jalan, jualnya kemana ini, itu dia mafia mafia yang beroperasi disitu,” sambungnya.

Untuk itu dia menyerukan supaya melakukan perlawanan dan peperangan dengan para mafia tersebut. “Bismillah kita perangi bersama – sama,” tandasnya.

Tindakan tersebut, lanjut Anies, bisa menjadi jalan perubahan yang membawa keadilan dan kemakmuran pada semua masyarakat. Karena itu, dia mengajak untuk berjuang bersama, dan dalam perjuangan ini Anies merasa bersyukur karena telah bertemu dengan begitu banyak orang orang yang ikhlas. “Jadi saya sendiri ini ketimpaan amanah yang tidak mungkin saya kerjakan sendiri, di mana-mana,” katanya lagi.

Untuk itu, lanjutnya dibutuhkan sebuah perjuangan untuk perubahan. Sementara perubahan itu dilakukan supaya Indonesia lebih adil, contoh terkait dengan Undang-undang Omnibuslaw (Udang-undang cipta kerja)  yang merupakan reviusi dari bengitu banyak undangan yang ada, untuk mempermudah usaha masyarakatnya.

“Tapi coba ketemu nelayan, apa yang dikatakan, Pak Izin ngurus izin susahnya setengah mati. Pertamanya saya. kenama bagi yang besar dibuat kemudahan, sementara yang kecil dibuat kesulitan. Negara harus hadir  bagi mereka yang kecil,” tandasnya.

Sementara itu, setelah dari Pondok Pesantren Al-Ishlah, Anies berlanjut ke Tuban bersama calon wakil presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar menghadiri Halaqoh dan Dialog Kebangsaan Bersama Tokoh Tuban-Bojonegoro, di Pondok Pesantren Bahrul Huda, asuhan KH Bahrul Huda Tuban, Jumat (29/12/2023).

Kehadiran paslon yang diusung Koalisi Perubahan ini adalah bagian dari agenda Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Timur. Sebelumnya, pasangan yang dekat dengan masyarakat ini sempat mendatangi beberapa daerah, seperti Banyuwangi, Situbondo dan Gresik.

Kedatangan mereka disambut antusias oleh jamaah dan undangan yang hadir. Mereka pun menjadi rebutan masyarakat meski untuk sekedar bersalaman dan foto bersama. Suara dukungan terus mengema dengan sebuah harapan yang tersimpan.

Dalam kesempatan tersebut, Anies mengakui,  gelombang semangat perubahan semakin hari semakin deras dirasakannya. Hal tersebut dikatakannya, karena akar rumput mulai sadar bahwa perubahan harus tercipta, untuk mengakselerasi kesejahteraan agar segera dirasakan.

"Kebutuhan pokok yang harganya mahal, lapangan pekerjaan yang sulit, kemudian petani yang kesulitan pupuk. Kemudian nelayan yang berat sekali di dalam kegiatan perikanan. Dan semua aspirasi-aspirasi itu yang membuat masyarakat makin banyak berkesimpulan, bahwa kita harus melakukan perubahan," kata Anies kepada wartawan.

Menurutnya, 2024 merupakan momentum untuk memulai perubahan itu. Sehingga tidak membiarkan permasalahan dasar masyarakat berlarut-larut ke depan. Ruang perubahan itu tercipta melalui AMIN.

"Dan itulah agenda kami. Dari dulu kita menggaungkan pesan perubahan, agar harga beras murah, lapangan-lapangan pekerjaan terjangkau kemudian biaya pendidikan murah, serta pupuk tersedia. Dan ini agenda agenda yang makin hari makin menggaung," ujarnya.

Ternyata, lanjutnya, pesan perubahan yang dibawanya tersebut semakin lama semakin banyak mendapat respon positif dari masyarakat. Bukan hanya dari golongan menengah ke bawah tapi juga golongan menengah ke atas saat ini juga menyuarakan perubahan itu.

"Kami sendiri merasakan bahwa yang ingin perubahan makin hari makin besar. Kalau dulu hanya yang lemah, kalau sekarang kelompok yang mapan, ekonomi kuat juga merasakan," ujarnya.

"Sebab itu kami makin hari makin optimis. Insyaallah pesan perubahan ini makin kuat," sambungnya.

Hal yang sama dirasakan Gus Imin, bukan hanya masyarakat dan kader partai pengusung. Banyak kader partai lain yang ternyata juga menginginkan perubahan dan mendukung perjuangan AMIN. "Graasroots-nya menghendaki perubahan. Alhamdulillah besar sekali," pungkas Gus Imin. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.