20 April 2025

Get In Touch

Kemenkes: Covid-19 Varian JN.1 Masuk Indonesia, Di Jakarta 200 Kasus/Hari

Puluhan warga tengah mengikuti vaksinasi COVID-19 yang digelar pada kegiatan Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/12/2023) -Ant
Puluhan warga tengah mengikuti vaksinasi COVID-19 yang digelar pada kegiatan Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/12/2023) -Ant

JAKARTA (Lenteratoday) -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan Covid-19 varian JN.1 di Indonesia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan, varian JN.1 ditemukan di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Batam, Kepulauan Riau.

Kasus varian JN.1 terkonfirmasi di Jakarta Selatan pada 11 November 2023, Jakarta Timur pada 23 November 2023, dan Batam pada 13 Desember 2023.

Kemenkes imbau masyarakat lengkapi vaksinasi

Covid-19 varian JN.1 yang telah terdeteksi di Indonesia adalah varian yang mendominasi lonjakan kasus Covid-19 di Singapura pada 3-9 Desember 2023, sebagaimana diberitakan oleh CNBC TV 18.

Terkait masuknya varian tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih menelusuri masuknya varian JN.1 ke Indonesia, apakah pasien termasuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) atau bukan.

Ia juga mengatakan, Kemenkes sedang melakukan konfirmasi dan pengecekkan data untuk menelusuri temuan varian JN.1.

"Masih dicek," katanya kepada mengutip Kompas, Rabu (20/12/2023).

Lebih lanjut, Siti mengingatkan supaya masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) jelang libur Natal dan tahun baru (nataru).

Berdasarkan laman Emerging Kemenkes, Selasa, kasus aktif Covid-19 yang telah terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 2.204 dengan jumlah sembuh sebanyak 116 pasien dan kematian sebanyak dua pasien.

"Kalau imbauan prokes sudah kita lakukan dari minggu lalu, termasuk vaksinasi tambahan," imbuhnya.

Apa itu Covid-19 varian JN.1?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mendeteksi varian JN.1 di 12 negara, termasuk AS.

Profesor penyakit menular Vanderbilt University Medical Center, AS, William Schaffner mengatakan, varian JN.1 adalah bagian dari Omicron. JN.1 berasal dari BA.2.86 yang merupakan subgaris keturunan dari varian omicron BA.2

"Anggap saja (varian-varian tersebut) sebagai anak dan cucu omicron. Mereka adalah bagian dari keluarga besar yang sama, tetapi masing-masing memiliki kepribadian yang berbeda," ujarnya dikutip dari Today.

Sementara itu, Profesor dan wakil ketua di Departemen Mikrobiologi Molekuler dan Imunologi Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Andrew Pekosz, mengatakan JN.1 mengalami mutasi tambahan pada protein spike.

Protein spike membantu virus menempel pada sel manusia dan memainkan peran penting dalam membantu Covid-19 menginfeksi manusia.

"Mutasi ini dapat mempengaruhi sifat pelarian kekebalan tubuh JN.1," jelas Pekosz.

Gejala Covid-19 varian JN.1

Pekosz menerangkan, belum ada pihak yang mengatakan bahwa infeksi JN.1 berbeda dengan varian Covid-19 lainnya dalam hal tingkat keparahan atau gejala.

Kendati demikian, orang yang tertular varian JN.1 akan merasakan beberapa gejala sebagai berikut:

  • Sakit tenggorokan
  • Hidung meler
  • Batuk
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam atau menggigil
  • Kehilangan indera perasa atau penciuman

CDC menuturkan, jenis dan tingkat keparahan gejala yang dialami orang yang terinfeksi JN.1 biasanya lebih bergantung pada kesehatan dan kekebalan tubuh yang mendasarinya daripada varian yang menyebabkan infeksi.

Di Jakarta

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan kasus positif COVID-19 di Jakarta pada pekan ini tercatat sekitar 200 kasus per hari.

"Hampir 90 persen kasus positif COVID-19 di Jakarta adalah orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan, isoman 3-5 hari di rumah akan sembuh," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama di Jakarta, mengutip Antara.

Kendati demikian, kasus COVID-19 di Jakarta masih terkendali bila melihat dari persentase pemakaian tempat tidur di rumah sakit.

"Kondisi masih sangat terkendali. Pemakaian tempat tidur rumah sakit sekitar lima persen dari total tempat tidur yang disediakan atau sekitar 50-60 pasien yang sedang dirawat inap di rumah sakit (10 persen dari kasus aktif positif di Jakarta)," ujarnya.

Ngabila pun mengimbau kepada masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-19 mengingat kasus COVID terus merangkak naik.

Hingga Minggu (17/12) ini total vaksinasi di Jakarta untuk posisi pertama sebanyak 12.592.988 (134,2 persen), dosis kedua sebanyak 10.955.959 (116,77 persen), dosis ketiga sebanyak 5.546.155 (74,99 persen) dan dosis 4 sebanyak 724,553 (9,8 persen), sementara dosis kelima sebanyak 52 orang (*)

Editor: Arifin BH, berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.