
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka menunjukkan, selama tahun 2023 tercatat 99 orang mengidap HIV/AIDS di Kota Palangka Raya. Hal ini menjadi sorotan para wakil rakyat yang memintan anggaran Pemkot diperbesar untuk penanggulangan.
"Untuk penanggulangan masalah ini, hendaknya Pemkot bisa mengalokasikan dana khusus," papar Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati, Jumat (15/12/2023).
Sementara itu, dari 99 orang yang diketahui mengidap HIV/AIDS di Kota setempat, terdiri dari 75 laki- laki dan 24 perempuan.
Susi menerangkan, bahwa di Dinkes ada yang disebut dengan P2P. Jadi P2P inilah yang menangani seluruh penyakit, termasuk HIV/AIDS. Namun karena HIV/AIDS sendiri belum terlalu dikenal meluas seperti penyakit-penyakit lainnya, sehingga Lembaga HIV/AIDS juga belum sepopuler lembaga lainnya.
"Hal ini juga yang mempengaruhi mengapa anggaran untuk penyakit HIV/AIDS belum mendapat alokasi yang sesuai dilihat dari tingkat urgensinya," ungkapnya.
Sebagai Anggota Dewan ia menyatakan akan terus konsisten dan berperan aktif untuk menyuarakan permintaan dana tambahan dalam penanganan penyakit HIV/AIDS agar bisa lebih intensif. Selain itu akan terus berupaya mempertahankan alokasi anggaran untuk penanganan HIV/AIDS.
Susi menuturkan, dana yang tersedia untuk penanganan HIV/AIDS masih jauh dari standar yang diharapkan.
"Semoga di tahun 2024 mendatang, KPA bisa mendapatkan alokasi anggaran yang lebih besar agar bisa menanggulangi HIV/AIDS secara lebih efektif," harapnya.
Reporter : Novita|Editor:widyawati