20 April 2025

Get In Touch

Guru Tewas Bunuh Diri di Pakis, Kepala Disdikbud: Sosok yang Rajin Beribadah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana. (Santi/Lenteratoday)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menyebut guru korban bunuh diri satu keluarga di Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa (12/12/2023) sebagai sosok yang rajin beribadah dan aktif berorganisasi.

Korban, WE (43) merupakan guru di SDN Sukun 3 Kota Malang tercatat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Malang dengan status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menurut Suwarjana, berdasarkan informasi yang didapatkan dari rekan-rekan pengajar di SDN Sukun 3. WE merupakan sosok yang rajin dalam beribadah, seperti rutin dalam melaksanakan puasa Senin Kamis dan melaksanakan salat sunnah seperti salat duha di musala sekolah. Selain itu, WE juga diketahui aktif sebagai ketua organisasi Kelompok Kerja Guru (KKH) di gugus Kecamatan Sukun. Kota Malang.

"Dia bukan yang tertutup, sosok yang baik. Terakhir hari Senin (11/12/2023) masih masuk untuk mengajar, normal. Hanya dia izin jam 9 itu mau menjemput putrinya di salah satu SMP negeri di Kota Malang, hanya itu saja," ujar Suwarjana, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Rabu (13/12/2023).

Pria yang akrab dengan sapaan Jana, ini juga menegaskan bahwa belum ada informasi yang dapat menjelaskan motivasi dari tindakan bunuh diri satu keluarga ini. Spekulasi mengenai masalah ekonomi, sambungnya, juga masih belum bisa dipastikan.

Masih menurut Jana, berdasarkan data dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimiliki WE, diketahui berdomisili di Jalan Mayjend Sungkono, Kedungkandang, Kota Malang. Serta telah bertempat tinggal di Pakis selama 8 tahun ini.

Informasi dari Polres Malang menyebut bahwa kejadian tersebut melibatkan tiga anggota keluarga yang diduga bunuh diri, termasuk WE. Kemudian istrinya, S (40), dan salah satu anak kembarnya, ARE (12). Motif dari kejadian ini masih dalam penyelidikan oleh pihak berwajib.

Sementara, dalam pemberitaah sebelumnya, kejadian dimulai saat anak korban yang selamat, AKE, meminta pertolongan kepada tetangga sekitar rumah mereka. Tetangga tersebut menemukan WE dengan luka sayat pada tangan kirinya dan kemudian membawanya ke rumah sakit, namun nyawa WE tidak dapat diselamatkan.

Dari dua jenazah yang ada, berdasarkan hasil olah TKP juga ditemukan fakta bahwa mulut kedua korban mengeluarkan busa dan bau menyengat. Tidak jauh dari korban, ditemukan pula gelas dan bungkus obat nyamuk cair (*)

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.