
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Dalam upaya mengurangi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menerapkan projek inovasi nyamuk Wolbachia di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan, berharap uji coba nyamuk Wolbachia juga bisa diterapkan di Kota Palangka Raya.
"Menurut saya adanya inovasi nyamuk Wolbachia merupakan cara yang efektif dan aman untuk mencegah penyakit DBD," papar Yudhi, Rabu (13/12/2023).
Ia melanjutkan, saat ini uji coba sudah dilakukan di beberapa provinsi di Indonesia, antara lain di Yogyakarta dan Bali.
Jika dari uji coba yang dilakukan ternyata hasilnya baik dan terbukti bisa mengurangi angka penyebaran DBD, maka diharapkan bisa diterapkan juga di daerah -daerah lainnya di Indonesia, termasuk provinsi Kalimantan Tengah.
"Membasmi nyamuk Aedes Aegypti dengan jenis nyamuk Wolbachia, tentu lebih aman karena tidak menggunakan bahan kimia," jelasnya.
Yudhi menambahkan, mengingat saat ini inovasi nyamuk Wolbachia masih dalam uji coba, tentu upaya pencegahan penyakit DBD tetap harus dilakukan, salah satunya dengan melakukan fogging.
Agar efektif, fogging harus dilakukan secara rutin di pemukiman masyarakat. Selain itu, cara yang paling ampuh untuk mencegah perkembangan biakan nyamuk Aedes Aegypti adalah dengan selalu menerapkan 3M, yaitu menguras, menutup dan mengubur. Tujuannya adalah tidak memberikan media air untuk nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
"Fogging memang diperlukan untuk mencegah berkembangnya penyakit DBD, namun yang terpenting adalah selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M," pungkasnya. (*)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi