
SURABAYA (Lenteratoday) - Proses pemilihan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2024-2029 telah memasuki fase ketiga. Mulai dari aspirasi, menemukan lima bakal calon rektor dari dua puluh pendaftar bakal calon rektor, hingga presentasi di depan para Senat Akademik ITS.
Ketua Senat ITS Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M. SC. menjelaskan tahapan itu dalam Konferensi Pers tentang Tahapan Pemilihan Rektor ITS Masa Jabatan 2024-2029 yang digelar pada Kamis (7/12/2023) di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat ITS. Dikatakannya, semua tahapan dan proses ini diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab dari Majelis Wali Amanat (MWA) ITS, dan salah satu proses pemilihan tersebut ditugaskan kepada Senat Akademik (SA) ITS.
"Karena SA ITS ini adalah lembaga di ITS yang merupakan perwakilan dari seluruh departemen yang ada di ITS," jelas Akhlus.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tahapan awal pemilihan rektor ini. Pertama adalah mengumpulkan aspirasi dari warga, yang setiap aspirasi akan mendapat angka dari MWA. Di sisi lain, kedua puluh pendaftar juga diminta untuk mengumpulkan rekam jejak mulai dari jabatan yang pernah diduduki, pengalaman, hingga penghargaan yang pernah diraih.
"Semuanya kami kumpulkan per orang dan kami hitung menggunakan rumus, lalu keluarlah yang disebut dengan kompetensi. Lalu nilai dua ini digabung. Nah MWA memberikan angka bahwa nilai total dari seorang kandidat adalah 0,75 dari nilai aspirasi warga, dan 0,25 dari nilai kompetensi," jelasnya.
Namun karena keduanya adalah entitas yang berbeda sumbernya, maka ia gunakan sistem normalisasi. Sehingga angka-angka yang diolah tidak bersatuan, dan menjadi indek. Sehingga semua setara.
Lalu kedua nilai tersebut digabungkan kepada sel format tersebut, keluarlah nama dari satu sampai dua puluh sesuai dengan urutan yang diperoleh. Maka dari urutan tersebut, keluarlah lima nama yang sekarang menjadi bakal calon rektor.
"Kalau tadi namanya kan pendaftar. Pendaftar bakal calon itu ada 20, sekarang menjadi lima calon rektor. Penetapan 5 ini dilaksanakan oleh Senat Akademik," jelasnya.
Selanjutnya, lima bakal calon ITS harus melalui fase presentasi di depan Senat Akademik, yang telah terselenggara pada 6 Desember lalu. Kemudian pada 8 Desember esok, Senat Akademik akan melakukan proses pemilihan.
"Kalau besok baru pemilihan ya. Dari 5 bakal calon kami diberikan tugas untuk memilih menjadi 3 calon Rektor," ungkap Aslukh.
Seluruh anggota Senat Akademik ditugaskan untuk berkomunikasi dengan seluruh departemen, untuk menyampaikan pesannya. Pesan itulah yang SA kumpulkan dan besok akan ditetapkan. Sehingga, besok adalah proses bagaimana dinamika pemilihan terakhir dari masing-masing departemen, setelah bakal calon mempresentasikan programnya.
"Makanya kemarin itu programnya memang detil, langsung operasional, dan itu dinilai," ungkap Aslukh.
Ia melanjutkan, dalam pemilihan tiga calon rektor esok, akan digunakan prinsip musyawarah mufakat. Tetapi jika dalam musyawarah itu permufakatan tidak tercapai, maka akan tetap melakukan pemungutan suara, namun tetap dengan semangat dari musyawarah mufakat.
Dalam pemungutan suara itu, setiap anggota senat akan memilih tiga bakal calon, dengan urutan bakal calon pertama, kedua, dan ketiga. Adanya urutan itu dikarenakan ada preferensi atau nilai pembanding. Pilihan pertama diberi preferensi tiga, pilihan kedua diberi preferensi dua, dan pilihan ketiga diberi preferensi satu.
"Jadi suaranya kita kumpulkan, lalu kita hitung. Maka nanti kita akan mendapatkan mana bakal calon, yang nanti kita urut berdasarkan hasil hitungan. Bukan hasil suara ya, tapi hasil hitungan suara. Karena tadi kan dihitung agregatnya," jelasnya.
Maka dari situ akan dilihat kembali. Jika terdapat dua nama yang tidak menghasilkan tiga besar, artinya jika nomor tiga dan empat sama dan tidak bisa menentukan posisi ketiga, maka khusus yang tiga dan empat itu akan dilakukan pemungutan ulang.
"Pemungutan one man one vote. Pokoknya kita harus memilih sampai dapat 3. Itu yang terjadi besok," jelasnya.
Meski begitu, setelah ditemukan tiga calon rektor, hasil itu tak langsung diumumkan. Karena merupakan sidang tertutup, hasil yang didapat harus dilaporkan terlebih dahuli kepada MWA. Nantinya, MWA akan bersidang pada hari Sabtu.
"Nah MWA lah yang menetapkan. Oke hasil ini kami terima. Baru kita bisa umumkan. Pengumuman pertama MWA yang mengumumkan. Lalu kita nanti mau ada yang ditanya lagi ya kita jelaskan. Tapi sebelum MWA umumkan, mohon maaf, karena tentu kami harus bertanggungjawab pada yang memberikan tugas pada kami," jelasnya.
Reporter : Jannatul Firdaus/Editor: widyawati