06 May 2025

Get In Touch

Ciptakan Pemilu Damai, Pemkot Kediri Sampaikan Nilai-nilai Sejarah

Webinar “Pentingnya penguatan nilai – nilai sejarah dalam rangka mewujudkan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 yang damai dan harmonis” yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan PUM (Pem
Webinar “Pentingnya penguatan nilai – nilai sejarah dalam rangka mewujudkan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 yang damai dan harmonis” yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan PUM (Pem

KEDIRI (Lenteratoday) - Untuk menciptakan pemilu damai, Pemkot Kediri melibatkan semua pihak tak terkecuali tokoh agama untuk menyampaikan nilai-nilai sejarah kebangsaan terutama sejarah Kota Kediri secara informatif, efisien, dan efektif.

Selain itu dalam dunia pendidikan, sekolah juga dituntut mengenalkan para anak didik tempat - tempat bersejarah di Kota Kediri yang mengandung nilai-nilai luhur untuk menanamkan rasa persatuan dan kesatuan.

Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala Kesbangpol Kota Kediri, Bagus Hermawan usai mengikuti webinar “Pentingnya penguatan nilai – nilai sejarah dalam rangka mewujudkan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 yang damai dan harmonis”.

“Agar generasi penerus bangsa mengetahui bagaimana perjuangan dalam merebut kemerdekaan, pengorbanan, serta semangat cinta tanah air para pejuang yang terekam dalam sejarah dapat menanamkan dan mengikat rasa persatuan dan kesatuan dalam diri mereka,” ujar Bagus, Selasa (5/12/23).

Siaran pers yang disampaikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Selasa (5/12/23) menyebut, seminar yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan PUM (Pemerintahan Umum) berlangsung, Senin (4/12/23).

Kegiatan itu diadakan menyongsong pemilu dan pilkada 2024 agar berjalan secara damai dan harmonis tersebut wajib diikuti pemkot/pemkab seluruh Indonesia.

Lebih lanjut Bagus Hermawan mengatakan saat mendekati pemilu dan pilkada seperti saa ini di era digital sangat banyak berita hoax atau ujaran kebencian yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia Dinamika politik saat Pemilu dan Pilkada memang sudah sangat terasa.

“Jika kita tetap biarkan maka akan terjadi perpecahan di masyarakat. Perpecahan inilah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak – pihak yang kontra dengan ideologi bangsa Pancasila,” tuturnya.

Sementara itu dalam webinar, Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kemendagri, Drajat Wisnu Setyawan menjelaskan, sejarah merupakan sebuah rangkaian peristiwa yang didalamnya termuat peristiwa baik maupun buruk.

Hal-hal yang termuat di dalamnya memang tidak bisa diubah namun dapat menjadi guru yang baik. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, sejarah kebangsaan memiliki peranan sebagai pangkal identitas bangsa.

“Sejarah bangsa merupakan suatu perspektif yang akan membentuk pola perilaku dan sikap masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.

Drajat menambahkan untuk itu diperlukan pemahaman tepat tentang sejarah kebangsaan agar nilai -nilai luhur yang terkandung di dalam sejarah dapat teraplikasi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Selain itu pemahaman nilai – nilai sejarah bertujuan menumbuhkan semangat kebangsaan.

“Ketika sejarah bangsa terpelihara dengan baik dan terjaga eksistensinya, maka setiap generasi akan mengetahui bagaimana kedaulatan bangsa diperjuangkan. Sehingga akan menumbuhkan rasa penghormatan dan kebanggaan terhadap bangsa,” imbuhnya.

Sementara dalam konteks pemilu, pemahaman yang baik tentang sejarah kebangsaan dapat menjadi salah satu pijakan bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan dan ancaman dalam menghadapi pemilu dan pilkada serentak 2024.

“Semakin tinggi kesadaran masyarakat tentang sejarah kebangsaan, maka akan timbul kemauan mempertahankan eksistensi NKRI sebagai hasil pengorbanan para pejuang. Salah satu contoh diwujudkan masyarakat melalui kesadaran untuk menciptakan pemilu dan pilkada serentak yang aman, damai, dan harmonis,” ucap Drajat.

Dengan kegiatan webinar yang telah dilaksanakan, Drajat berharap upaya pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait dapat menciptakan suasana pemilu dan pilkada serentak 2024 dengan damai dan harmonis di seluruh pelosok Indonesia.

Dalam webinar tersebut, Ditjen Politik dan PUM menghadirkan dua narasumber, yaitu praktisi sejarah Prof. Anhar Gonggong dengan tema paparan Pentingnya pemahaman nilai-nilai sejarah serta Kepala Program Studi Pascasarjana Ilmu Sejarah Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Linda Sunarti dengan tema paparan Pentingnya pemetaan situs-situs atau tempat-tempat bersejarah. (*)

Reporter: Gatot Sunarko/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.