19 April 2025

Get In Touch

Jerman dan Italia Sudah Menemukan Aplikasi Pelacak Covid-19

Ilustrasi aplikasi pelacak Covid-119 (Ist)
Ilustrasi aplikasi pelacak Covid-119 (Ist)

Jerman akanmenjadi negara berikutnya yang meluncurkan aplikasi pelacak Covid-19 di Eropasetelah Italia.

Dilansirdari Engadget (Senin, 15/6/2020) Menteri Kesehatan Jerman JensSpahn mengkonfirmasi bahwa aplikasi pelacak Covid-19 yang dikembangkan olehPemerintah Jerman akan diluncurkan pada pekan ini.

Adapun,sebuah laporan mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut akan diluncurkan pada 16Juni 2020.

SepertiItalia dan beberapa negara lainnya, aplikasi pelacak Covid-19 dari NegeriBavaria menggunakan pendekatan desentralisasi terhadap data yang mungkinmelindungi privasi lebih baik daripada metode yang digunakan oleh sejumlahnegara, salah satunya seperti Australia.

Aplikasi inidimaksudkan untuk melengkapi pelacakan kontak konvensional yang mana petugasmenjangkau orang-orang yang terindikasi kontak langsung dengan pengidapCovid-19.

Dengandemikian mereka yang terpapar akan lebih mudah dilacak untuk kemudian diisolasiagar gelombang kedua penyebaran virus tak terjadi.

Spahnmenjelaskan aplikasi pelacak Covid-19 yang dikembangkan lewat kerjasama denganDeutsche Telekom dan SAP ini menggunakan radio jarak pendek bluetooth untukmendeteksi dan menghubungi orang yang berisiko terpapar virus. Aplikasitersebut juga diklaim tidak bergantung pada database terpusat.

Peluncuranaplikasi pelacak Covid-19 oleh Jerman merupakan tindak lanjut dari pencabutanperingatan perjalanan untuk negara-negara Uni Eropa dan Inggris mulai 15 Juni2020. Pemerintah Jerman akan menggantinya dengan saran perjalanan khusus untukmasing-masing negara dan wilayah.

Selain itu,peluncuran aplikasi tersebut juga dilakukan untuk persiapan penyelenggaraanInternationale Funkausstellung Berlin (IFA), pameran industri tertua di Jermanpada September mendatang.

Diberitakan sebelumnya, Italia merilis aplikasi seluleryang dipergunakan melacak merebaknya wabah virus corona di empat wilayahsebelum nantinya akan diperluas ke seluruh wilayah negara Italia.

Peluncuran Aplikasi ini kabarnya diwarnai denganrespon pro dan kontra dari masyarakat, dimana sebagian besar masyarakat Italia melakukanpenolakan karena khawatir terjadi pelanggaran privasi.

Sejak awal Mei, Italia telah secara bertahapmengurangi pembatasan pada gerakan dan kegiatan bisnis, tetapi ada kekhawatiranbahwa infeksi dapat melonjak lagi jika masyarakat tidak patuh pada aturanjarak sosial.

Hadirnya aplikasi yang dijuluki ‘Immuni’ (berasaldari kata kebal) ini bertujuan mengurangi risiko dari lonjokan kasus positiftersebut dengan melacak keberadaan pengguna yang berada dalam jarak dekatdengan masyarakat lain.

Dimana smartphone mereka yang terpasang aplikasi iniakan bertukar kode melalui teknologi Bluetooth.

Jika seseorang terinfeksi positif virus corona,aplikasi tersebut akan memberitahu kontak tersebut untuk mengisolasi diri,dan digadang akan membantu otoritas kesehatan untuk bereaksi dengan cepat gunamembatasi resiko penularan.

"Dengan cara ini kita akan dapat mengidentifikasi seseorang yang duduk di bus di sebelah orang yang terinfeksi," ujar Pier Luigi Lopalco, kepala unit darurat Covid-19 di wilayah Puglia kepada Reuters. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today ei\disi hari ini (Sekasa, 16/6/2020) -Ist/abh.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.