
SURABAYA (Lenteratoday) - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan bersyukur dengan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar yang dinilai punya banyak pengalaman dan kompetensi sehingga siap jika menghadapi debat cawapres secara mandiri
Untuk itu, Anies mengaku bersyukur berpasangan dengan Ketum PKB yang akrab dengan sapaan Cak Imin ini. "Saya bersyukur cawapres yang berpasangan dengan saya ini kompetensinya luar biasa. Punya pengalaman yang luar biasa. Enggak ada yang perlu disembunyikan dari Gus Imin (Muhaimin)," ujar Anies Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12/2023), dikutip dari Kompas Minggu (3/12/2023).
Anies lantas menjelaskan rekam jejak Muhaimin Iskandar yang menjadi cawapresnya. Dia menyebutkan, Muhaimin menjadi aktivis sejak muda. Kemudian, pernah menjadi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI termuda. Muhaimin juga pernah masuk ke kabinet di usia muda.
"Jadi ini adalah seorang contoh bagaimana rekam jejaknya harus diketahui oleh publik. Jadi saya, berpandangan perlu ada forum untuk capres, biar rakyat bisa memperbandingkan. Lalu perlu ada forum bagi cawapres biar rakyat juga memperbandingkan," papar Anies.
"Dan itu adalah cara memberi penghormatan kepada rakyat. Karena rakyat lah yang memegang kekuasaan. Biarkan rakyat mengetahui sistem secara lengkap dan detail," lanjut dia.
Dalam kesempatan itu, Anies juga mengaku terkejut dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang tidak secara khusus menjadwalkan debat antarcawapres.
Sebab, menurut Anies, pembahasan bersama soal format debat belum dibicarakan dengan semua tim pasangan capres-cawapres. Namun, KPU tiba-tiba sudah mengambil keputusan soal format debat.
Anies menjelaskan, tim Anies-Muhaimin (Amin) sebelumnya sudah mengirimkan surat ke KPU untuk mengusulkan format debat capres-cawapres. Sebab, dari tim Amin merasa belum pernah diajak berbicara soal hal tersebut.
Anies pun mengungkapkan pengalaman dirinya mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2017. Saat itu, tim ketiga pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur selalu diajak berbicara oleh KPU. "Merumuskan bersama sama," kata dia. (*)
Sumber : Kompas | Editor : Lutfiyu Handi