
KEDIRI (Lenteratoday)-Pemkot Kediri melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menyelenggarakan kurasi produk UMKM di Ruang Joyoboyo Balai Kota, Rabu (29/11/2023) di Ruang Joyoboyo, Balaikota. Kegiatan tersebut untuk membuka akses pasar yang lebih luas serta mendorong produk UMKM Kota Kediri masuki pasar modern.
Kepala DPMPTSP Kota Kediri, Edi Darmasto menuturkan kegiatan yang dikemas dalam Fasilitasi Kemitraan Pelaku UMKM dan Toko Modern dengan Branding Pusaka (Produk UMKM Asli Kota Kediri) tersebut untuk memfasilitasi tercipta kemitraan antara pengusaha menengah atau besar dengan pelaku UMKM di Kota Kediri.
“Dalam hal ini kita mewajibkan toko modern yang ada di Kota Kediri bermitra dengan pelaku UMKM yang kita branding dengan Pusaka. Dengan fasilitasi ini diharapkan kemitraan terjalin dapat lebih cepat terlaksana dan berkesinambungan,” ujarnya.
Edi menyebut ada 50 pelaku UMKM yang terpilih dan dianggap telah memenuhi syarat minimal bisa masuk ke toko retail modern. Sejumlah pertimbangan adalah; dalam kemasan produk terdapat PIRT, masa kedaluwarsa, halal dan gramasi. Dalam kesempatan ini, pihaknya menggandeng Alfamidi dan Superindo sebagai kurator.
“Produk UMKM yang lolos seleksi kurasi akan dipasarkan melalui retail modern, bahkan tidak menutup kemungkinan produk itu juga dipasarkan ke luar daerah, khususnya di Jawa Timur,” terangnya.
Sepanjang 2023 ini, total ada 25 produk yang berhasil dikurasi dan masuk ke sejumlah toko retail modern seperti Indomart, Alfamart, Golden Swalayan dan Hypermart.
"Setiap bulan kita juga menjadwalkan komunitas UMKM secara bergantian mengisi booth di toko-toko tersebut sehingga secara keseluruhan produk mereka sudah di display disana," tambahnya.
Edi mengaku fasilitasi ini tidak berhenti di sini, namun terus diadakan tiap tahun baik untuk kurasi awal atau penambahan produk. "Jadi jika ada swalayan baru belum ada rak khusus branding Pusaka akan kita lakukan kurasi dari awal, tapi jika sudah ada kurasi maka kita fasilitasi seperti ini untuk menambah produk yang dikurasi,” terangnya.
Melalui fasilitasi yang dilakukan Pemkot Kediri ini, Edi berharap semakin banyak pelaku UMKM di Kota Kediri yang dapat bermitra dengan toko modern sehingga produk mereka akan naik kelas dan memiliki standar yang sudah diakui.
“Ini juga dapat digunakan untuk membranding produk mereka karena sudah berhasil masuk ke swalayan sehingga sangat membantu memasarkan produk dan meningkatkan omset penjualan,” harapnya.
Sementara itu, Devi Fatmawati owner Zee Cookies mengaku senang dan bangga adanya fasilitasi kemitraan yang diadakan Pemkot Kediri. Pasalnya, melalui kegiatan ini produknya bisa dikurasi dan masuk ke pasar modern atau swalayan.
"Alhamdulillah produk saya sudah memiliki NIB, PIRT dan sertifikat halal. Hal tersebut tentu lebih memudahkan produk saya bisa masuk ke pasar modern," ungkapnya.
Ditanya perihal usahanya, Devi mengaku usaha kue kering miliknya sudah digeluti hampir 3 tahun. Selain offline, ia juga sudah merambah pemasaran melalui online. "Selama ini pemasaran melalui media sosial seperti facebook, instagram dan untuk offline juga sudah ada di toko oleh-oleh dan salah satu swalayan di Kota Kediri," ujarnya.
Dengan adanya fasilitasi ini, Devi berharap produk UMKM Kota Kediri bisa masuk ke pasar modern dan produknya bisa semakin diterima masyarakat.
Reporter: Gatot Sunarko|Editor:widyawati