20 April 2025

Get In Touch

Anugerah KPI 2023 Penghargaan Khusus untuk Errol Jonathans

Kanan ke kiri: Errol Jonathans, penulis, Aini Kusuma dan Iping Supingah. Foto diabadikan pada tanggal 13 April 2021 (DokPribadi)
Kanan ke kiri: Errol Jonathans, penulis, Aini Kusuma dan Iping Supingah. Foto diabadikan pada tanggal 13 April 2021 (DokPribadi)

JAKART (Lenteratoday) -Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menggelar perhelatan tahunan Anugerah KPI 2023 mengusung tema "Ecobroadcasting - Peduli Lingkungan Melalui Penyiaran" dengan menyematkan penghargaan khusus "Lifetime Achievement" bagi mendiang Errol Jonathans sebagai sosok yang dianggap memberikan dedikasi penuh dalam dunia penyiaran.

Errol Jonathans dikenal atas pengabdian selama 30 tahun dari rentang kehidupannya di dunia penyiaran melalui Radio Suara Surabaya yang dia dirikan. Errol juga menjadi sosok yang kali pertama mengembangkan salah satu jurnalisme yang berbasis kewargaan yaitu jurnalisme warga.

KPI melalui Anugerah KPI 2023 yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu malam (26/11/2023), memberikan penghargaan tinggi atas jasa, pemikiran, dan gagasan bernas Errol Jonathans yang tersemat dalam sejarah panjang dunia penyiaran Indonesia.

"Mewakili keluarga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas anugerah-Nya. Kami sangat terharu atas apresiasi yang diberikan kepada ayah. Kami berterima kasih sebesar-besarnya untuk penghargaan tertinggi khususnya dalam kategori ini. Tentunya, banyak pengorbanan yang dilakukan Papa untuk segala yang beliau perjuangkan dan seberapa besar kerja keras, konsisten, komitmen yang telah dilakukannya," kata salah seorang putra mendiang Errol Jonathans yang mewakili keluarga untuk menerima penghargaan.

Perwakilan keluarga Errol Jonathans mengungkapkan bahwa sosok sang ayah melakukan dengan hati untuk setiap karya serta loyal terhadap profesi. Keluarga juga mempersembahkan penghargaan tersebut untuk Radio Suara Surabaya yang telah menjadi wadah bagi Errol untuk menuangkan semua ide dan membuat dia sampai di titik ini.

"Tanpa Radio Suara Surabaya, mungkin tidak ada beliau yang hari ini. His legacy leads on (warisannya terus berlanjut). Sekali lagi terima kasih, Beliau pasti senang sekali dan tersenyum lebar di atas sana. As he said (seperti yang dia bilang), 'Kerja keras itu standar, puji-pujian hanya untuk Tuhan'," ucap perwakilan keluarga mengakhiri pidato malam itu.

Perhelatan tahunan Anugerah KPI 2023 merupakan ajang tertinggi apresiasi KPI untuk lembaga penyiaran, pemerintah daerah, KPID dan insan penyiaran yang telah berjasa serta berkontribusi besar pada dunia penyiaran di Tanah Air.

Karir ganda

September 1983, tiga bulan setelah radio swasta yang nyeleneh itu berdiri, Errol Jonathans memulai karir gandanya: sebagai wartawan tulis Harian Pos Kota dan sebagai broadcaster atau penyiar di Suara Surabaya. Nyeleneh, karena radio yang memulai siaran bertepatan momen Gerhana Matahari Total Juni tahun itu mengudara di saluran frequency modulation (FM). Padahal kebanyakan radio populer saat itu ada di saluran amplitudo modulation (AM).

Pagi sampai petang Errol melakukan peliputan dan menuliskan repotasenya untuk media cetak Pos Kota. Petang sampai dini hari dia siarkan beragam informasi dan berita seputar Surabaya dan nasional untuk Suara Surabaya. Karir ganda itu dia tekuni setelah dirinya menjawab tantangan dari Soetojo Soekomiharjo (sudah almarhum), pendiri Suara Surabaya yang ingin "radio nyeleneh" itu tidak berjalan di atas jalur yang dipilih kebanyakan radio saat itu.

Kebanyakan radio di masa itu mengedepankan hiburan. Musik, drama, dan hal-hal yang jauh dari berita dengan kaidah jurnalistik. Errol muda yang jebolan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikos AWS) pun tertantang ketika Pak Toyo (begitu kru Radio SS memanggil dan mengenang Almarhum Soetojo Soekomiharjo) ingin Suara Surabaya menjadi radio seperti media massa lainnya: radio berberita.

Karena prinsip jurnalistik dan integritas yang sangat kuat itulah, dalam perjalanannya membangun radio yang awalnya dianggap nyeleneh itu, Errol Jonathans dan Radio Suara Surabaya mendapatkan berbagai penghargaan, dari dalam dan luar negeri.

"Buat saya, jalan ke depan tetap masih panjang, never ending road. Penghargaan yang saya syukuri ini hanya penanda tahapan kesetiaan profesi dan amunisi karya-karya di masa depan. Semoga ini semua bisa menyemangati kawan-kawan lain untuk terus berkarya tanpa hitungan dan pantang stagnasi," kata Errol.

Tapi Errol Jonathans bukan hanya milik Suara Surabaya. Mendiang adalah tokoh inspiratif milik semua orang. Selain menjadi Direktur Utama Suara Surabaya Media, dia dikenal luas sebagai seorang guru, seorang motivator, seorang pengajar di berbagai lembaga, termasuk almaternya Stikosa-AWS.

“Beliau adalah guru yang terbaik. Tidak hanya bagi kami di Suara Surabaya, tapi juga untuk mahasiswanya. Seringkali banyak yang bilang, beliau adalah guru paling favorit. Karena metode pengajarannya sangat mudah dipahami, presentasinya selalu keren,” ujar Wahyu Widodo yang pernah menjadi Direktur Bisnis Suara Surabaya Media (*)

Editor: Arifin BH-berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.