20 April 2025

Get In Touch

Jelang Masa Kampanye, Bawaslu Surabaya Gelar Apel Siaga dan Deklarasi Damai Pengawasan Pemilu 2024

Suasana Apel Siaga dan Deklarasi Damai Pengawasan Pemilu 2024 pada Kamis (23/11/2023) pagi, di Halaman Balai Kota Surabaya. (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)
Suasana Apel Siaga dan Deklarasi Damai Pengawasan Pemilu 2024 pada Kamis (23/11/2023) pagi, di Halaman Balai Kota Surabaya. (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)

SURABAYA (Lenteratoday) - Ingar bingar pesta demokrasi semakin terasa menjelang digelarnya masa kampanye pada 28 November mendatang. Menyambut agenda tersebut, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya menggelar Apel Siaga dan Deklarasi Damai Pengawasan Pemilu 2024 pada Kamis (23/11/2023) pagi, di Halaman Balai Kota Surabaya.

Mengusung tema "l'Cinta Surabaya Uluntuk Indonesia', apel ini dihadiri oleh 93 Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan dengan masing-masing tiga orang tiap Kecamatan, serta 153 Panwaslu Kelurahan/Desa se-Surabaya.

Usai apel, dilaksanakan Deklarasi Damai Pengawasan Pemilu 2024 bersama Wali Kota Surabaya, Forkopimda Kota Surabaya, Ketua Bawaslu Surabaya, dan perwakilan partai politik di Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dengan deklarasi ini Pemkot surabaya bersama Forkopimda Kota Surabaya akan mendukung penuh pengamanan pemilu 2024 mendatang, agar saat pemilu suasana di kota Surabaya tetap tenang, nyaman, dan tidak gaduh.

"Karena saya sudah sampaikan, orang panwas ini juga orang Suroboyo semua. Jadi saya titipkan kepada mereka semuanya, bahwa surabaya tetep terjaga guyub rukunnya, tetep terjaga gotong royongnya, nggaj gegeran karepe dewe," ungkap Eri.

Ia juga mengatakan, bahwa ia bersama Forkopimda Kota Surabaya, Kejaksaan, Dandim, dan juga Polri tak pernah lelah untuk turun ke lapangan guna mengkampanyekan pemilu damai kepada warga Surabaya.

"Saya pun juga turun, kemana-mana selalu katakan kita pemilu damai. Dan Alhamdulillah suasana di Surabaya tetep kondusif seperti hari ini," kata Eri.

Ketua Bawaslu Surabaya Muhammad Agil Akbar menjelaskan gelaran ini merupakan pengamalan kewajiban Bawaslu untuk mengajak partai politik, pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut yang sudah diumumkan KPU, bersama Forkopimda Kota Surabaya untuk bekerjasama atas beberapa hal.

Pertama yaitu kerja sama bahu membahu mencegah terjadinya pelanggaran pemilu. Kedua yaitu kerja sama untuk menjaga kondisifitas pelaksanaan pemilu, dan yang ketiga adalah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemilu.

"Karena tentu butuh dukungan, yang namanya Pemilu butuh kolaborasi banyak pihak," kata Agil.

Ia juga menekankan tiga isu krusial yang pernah ia rumuskan beberapa waktu lalu. Pertama adalah isu hoax dan hate speech, kedua adalah netralitas Aparatur Sipil Negara, dan yang ketiga adalah tentang praktik politisasi sara dan politik identitas.

"Harapan kami tentu partai politik bisa menahan diri apabila nanti terjadi potensi dugaan pelanggar, kalau memang butuh penyamaan persepsi kita siap untuk menyampaikan," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini ia juga menekankan bahwa Bawaslu dengan partai politik merupakan mitra kerja. Meski ia memiliki fungsi mengawasi, namun ia tak ingin dipandang seolah membatasi. "Kita mitra kerja bagaimana menjaga kondisifitas Surabaya, pelaksanaan pemilu, kampanye pemilu tetap terlaksana, tanpa kemudian melanggar ketentuan yang ada," tegasnya.

Reporter : Jannatul Firdaus/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.