20 April 2025

Get In Touch

Difabel Got Talent, Wadah Unjuk Siri Penyandang Berkebutuhan Khusus Kota Malang

Salah satu peserta Audisi Difabel Got Talent di Kota Malang, Sabtu (18/11/2023). (Santi/Lenteratoday)
Salah satu peserta Audisi Difabel Got Talent di Kota Malang, Sabtu (18/11/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Melalui ajang Difabel Got Talent 2023, para penyandang berkubutan khusus di Kota Malang menunjukkan potensi diri. Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Difabel Got Talent, Oktariani. Menurutnya, gelaran ini merupakan langkah penting untuk memupuk kepercayaan diri para penyandang difabel.

Perempuan yang akrab dengan sapaan Okta ini, mengatakan mayoritas peserta berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berada di Kota Malang. "Ini untuk memupuk rasa kepercayaan diri mereka. Menjadikan motivasi tersendiri bagi mereka karena mereka juga punya mimpi, berhak hidup layak seperti kita. Jadi kita menjembatani, dengan sarana gelaran seperti ini," ujar Okta, ditemui usai membuka kegiatan tersebut, Sabtu (18/11/2023).

Lebih lanjut Okta menjelaskan, audisi untuk acara yang bekerjasama dengan Komunitas Pejuangmimpi.id ini, dibagi menjadi dua lokasi. Pertama, gelaran dilaksanakan di gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, yang dimulai pada 18 November 2023. Kemudian di Kota Batu yang akan berlangsung pada tanggal 25 November 2023.

"Pesertanya kalau ditotal sekitar 75 orang, ada yang berkelompok juga, itu untuk yang daftar di Malang saja. Di sini diikuti semua penyandang difabel. Jadi ada disabilitas tipe A sampai D. Tapi rata-rata yang banyak itu anak-anak autis, tuna grahita, bisu, tuli. Usia peserta yang bergabung kita batasi sampai 25 tahun," urainya.

Sementara itu, salah satu orangtua dari peserta Difabel Got Talent, Sri Rahayu, menceritakan perjuangan anaknya, Faiz (5) yang ikut serta dalam kontes Difabel Got Talent ini. Sri menjelaskan bahwa putranya lahir dengan fonis down syndrome dan mengalami berbagai masalah kesehatan yang sempat membuatnya merasa putus asa.

"Anak saya di sini ikut lomba modeling. Jadi dia akan menampilkan potensinya dalam berjalan, bergaya ala model. Waktu itu sempat difonis lumpuh, Alhamdulillah bisa jalan di usia 3 tahun.
Dari situlah saya percaya bahwa tidak ada satu hal pun yang mustahil dan tidak ada keterbatasan yang mampu mengubur mimpi anak-anak ini. Makanya saya bangunlah pejuang mimpi ini," ungkap Sri.

Reporter: Santi Wahyu|Editor:widywati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.