20 April 2025

Get In Touch

Empat 4 Perwira Korban Jatuhnya Dua Pesawat TNI AU Dapat Kenaikan Pangkat Kehormatan

Prosesi rangkaian upacara pemakaman 3 Anggota TNI AU di TMP Untung Suropati Malang, Jumat (17/11/2023). (Santi/Lenteratoday)
Prosesi rangkaian upacara pemakaman 3 Anggota TNI AU di TMP Untung Suropati Malang, Jumat (17/11/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Tragedi jatuhnya dua pesawat tempur TNI AU dari Skuadron Udara 21 di Watugede, Pasuruan, telah mengakibatkan gugurnya empat perwira TNI AU yang bertugas, Kamis (16/11/2023) siang. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, keempat perwira tersebut mendapatkan anugrah kenaikan pangkat kehormatan (Anumerta).

Pada Jumat (17/11/2023), Taman Makam Pahlawan (TMP) Untung Suropati Malang, menjadi saksi pemakaman bagi tiga dari empat perwira TNI AU Tersebut. Di antaranya yakni, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Anumerta Subhan, Marsma TNI Anumerta Widiono, dan Kolonel Penerbang (Pnb) Anumerta Sandra Gunawan, dimakamkan dalam upacara pemakaman yang dipimpin langsung oleh Pangkoopsud II Makassar.

"Sedangkan untuk korban Letnan Kolonel Pnb Anumerta Yuda Seta, disemayamkan di TMP Madiun, sejalan dengan keinginan keluarga," ujar Kadispen TNI AU, Marsma Agung Sasongkojati, ditemui usai prosesi upacara pemakaman tersebut, Jumat (17/11/2023).

Marsma Agung mengatakan, kenaikan pangkat kehormatan ini, diberikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi ke empat perwira TNI AU tersebut. Yang gugur saat menjalankan latihan formasi, sebagai bagian dari tugasnya. Menurut Agung, para perwira ini mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya.

"Yang semula adalah berpangkat Kolonel Pnb naik pangkat menjadi Marsekal Pertama (Marsma) TNI (Anumerta), kemudian dari Kolonel Adm juga naik menjadi Marsma TNI (Anumerta), selain itu dari Letkol Pnb naik pangkat menjadi Kolonel Pnb (Anumerta) dan dari pangkat Mayor Pnb naik pangkat menjadi Letkol Pnb (Anumerta). Dengan segala fasilitas yang diberikan, kepada personel yang gugur dalam tugas ini," ungkap Agung.

Lebih lanjut, Agung juga menjelaskan bahwa sebelumnya, Marsma Anumerta Subhan telah memimpin aksi kemanusiaan. Dengan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina sebagai Komandan Wing (Danwing) dari Malang.

"Saya mengenal dengan baik, karena kebetulan beberapa tahun lampau saya sempat di institusi pendidikan dan beliau siswa saya. Dia siswa yang sangat cemerlang, sangat smart, dan itu sebenarnya calon pimpinan kita di masa depan," tegasnya.

Sementara itu, Supriyanto, seorang adik kandung dari Marsma TNI Anumerta Subhan. Mengungkapkan bahwa kakaknya merupakan sosok yang amat baik kepada keluarga, orang tua, termasuk kepada rekan-rekannya. Menurutnya, meskipun senior dalam dunia militer, namun Subhan disebutkan sebagai sosok yang lemah lembut di lingkungannya.

"Terakhir berhubungan kemarin. Pulang dari Gaza, itu juga masih sempat chat lewat Whatsapp. Jadi dia ketika dapat tugas, itu ya dilaksanakan dengan profesional," ungkap Supriyanto, sembari mengenang sosok sang kakak. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.