
MALANG (Lenteratoday) - Dua pesawat tempur TNI AU dari Skuadron Udara 21 dilaporkan jatuh dalam sebuah insiden tragis di Watugede, Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) Agung Sasongkojati, melaporkan kronologis peristiwa tersebut pada konferensi pers yang dilakukan di Gedung Cakrawala, Lanud Abdul Rachman Saleh.
Menurut Agung, kejadian bermula saat empat pesawat tempur melakukan take-off pada pukul 10.51 WIB. Sayangnya, pada pukul 11.18 WIB, dua pesawat tiba-tiba hilang kontak. Di mana pesawat yang mengalami insiden tersebut adalah EMB-314 Super Tucano dengan nomor TT-3111 dan TT-3103.
"Pesawat ini terbang dalam rangka sedang menjalani latihan formasi. Empat pesawat tempur ini menjalani latihan formasi di udara dengan menempuh rute ABD – Area - ABD (Alpha, Bravo, Charlie, Delta, Med-Low). Namun saat sedang melakukan manuver dua pesawat kehilangan kontak dan hilang dari formasi," ujar Agung.
Sementara itu, menurut Agung, tim pencarian telah berhasil menemukan tiga jenazah, yakni Kolonel Adm Widiono, Mayor Pnb Yuda A. Seta, dan Kolonel Pnb Subhan. Namun, untuk satu awak lagi yaitu Letkol Pnb Sandhra Gunawan, masih dalam proses pencarian intensif.
Lebih lanjut, Agung juga menyebutkan bahwa jenazah yang telah ditemukan telah dibawa ke Lanud Abdul Rachman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang, untuk diserahkan kepada keluarga mereka guna prosesi pemakaman.
"Sementara untuk jenazah yang belum ditemukan. TNI AU mengerahkan semua alat dan personel untuk melakukan pencarian,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Agung juga mengimbau warga sekitar, apabila menemukan peralatan dari pesawat tersebut. Untuk tidak dipindahtempatkan, ataupun dibawa, dan disimpan dengan alasan apapun. Sebab menurutnya, segala barang bukti yang ada di lapangan akan dijadikan alat untuk pendalaman dari tim penyelidik.
Reporter: santi,ist/Editor: widyawati