20 April 2025

Get In Touch

Presiden Prancis Desak Israel Hentikan Serangan ke Gaza

Presiden Prancis, Immanuel Macron.
Presiden Prancis, Immanuel Macron.

SURABAYA (Lenteratoday) - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terus mendesak Israel untuk menghentikan pengeboman dan membunuh warga sipil di Gaza. Bahkan, dia mengatakan bahwa Israel tak punya legitimasi untuk melakukan serangan terus-menerus dan gencatan senjata justru akan menguntungkan Israel.

"Para bayi, para perempuan dan para orang tua dibom dan tewas, tidak ada alasan untuk terus melakukan itu," kata Macron dalam wawancara dengan BBC sebagaimana dikutip dari Aljazeera.com, Sabtu (11/11/2023).

Dia menegaskan bahwa Prancis tidak membenarkan dan mengecam serangan yang dilakukan Hamas terhadap Israel. Macron juga mengormati hak Israel mempertahankan diri, akan dia juga tidak membenarkan serangan lanjutan ke Gaza.

"Kami mendesak pengeboman dihentikan di Gaza, saya harap Israel akan melakukannya," ujar Macron.

Dia juga berharap Amerika Serikat dan Inggris akan mengikuti langkah Perancis mendukung resolusi gencatan senjata di Gaza.

Akan tetapi, harapan Macron ini nampaknya akan sulit terwujud, sebab Washington telah menyatakan menolak mendukung gencatan senjata. Amerika Serikat hanya memberikan dukungan untuk penghentian serangan sementara agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza.

Interview Macron dengan BBC dilakukan satu hari setelah konferensi kemanusiaan Gaza digelar di Paris. Macron mengatakan dalam konferensi itu semua pemerintah dan organisasi sepakat bahwa gencatan senjata adalah satu-satunya solusi untuk melindungi penduduk sipil di Gaza.

"Faktanya hari ini warga sipil dibom, faktanya bayi, perempuan dan orang tua dibom dan terbunuh. Jadi tidak ada alasan lagi, kami mendesak Israel untuk berhenti," kata dia.

Konflik di Gaza bermula ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Otoritas Israel menyatakan 1.200 orang meninggal dalam serangan mendadak itu.

Israel membalas serangan Hamas dengan melakukan operasi militer di Gaza melalui darat maupun serangan bom. Serangan Israel ini diperkirakan telah menewaskan 11.000 orang Palestina. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Israel menolak gencatan senjata dengan alasan Hamas akan mengambil keuntungan dari dihentikannya serangan mereka.

Di satu sisi, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu mengatakan pemimpin dunia seharusnya mengutuk Hamas, bukan Israel. "Kejahatan yang dilakukan Hamas di Gaza bisa berlanjut di Paris, New York dan tempat lainnya di dunia," ujar Netanyahu. (*)

Sumber : cnbcindonesia | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.