
MOJOKERTO (Lenteratoday) – Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, mengajak pada masyarakat khususnya generasi muda untuk meneruskan semangat Majapahit guna membangun bangsa Indonesia yang lebih maju lagi. Hal itu disampaikan dalam kirab budaya di Mojokerto, Jumat (10/11/2023).
Kirab budaya ini merupakan rangkaian dari acara Pekan Majapahit 2023 mulai tanggal 10 sampai 16 November. Pekan Majapahit dimulai dari kirab budaya dari lapangan Surodinawan hingga alun alun Wiraraja Mojokerto. Kemudian ada juga festival nasi bakar, ludruk Semar Mesem, lomba kothean lesung, pertunjukan musik karawitan, wayang milenial, festival canting, pertunjukan wayang krucil, lomba permainan anak, lomba tari tradisional, penampilan bentengan Majapahit, penampila wayang beber, teatrikal panji, dan ludruk arek, kemudian ada juga tari jaranan dan lainnya.
Selain itu, acara yang juga masih dalam rangka peringatan hari jadi Pemerintah Provinsi Jatim ke-78 ini, DPRD Jatim akan menggelar haul Gubernur Pertama Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, di Magetan.
Kusnadi yang menerima kedatangan kirap budaya di alun-alun Wiraraja menyampaikan bahwa pelaksanaan acara yang dimulai tanggal 10 November ini bertepatan dengan hari pahlawan. Di mana pada tahun 1945 masyarakat Jatim bahu membahu untuk mempertahankan Republik Indonesia yang kemudian dikenal dengan perangnya arek arek Surabaya bahkan se-Jatim.
“Mereka berkumpul untuk menahan dan mengusir sekutu sehinga Jendral Malabi wafat. Oleh karena itu semangat persatuan itu yang membuat kita mampu mempertahankan kemerdekaan kita,” tandasnya.
Dia juga menandaskan bahwa pada tanggal 10 November bertepatan dengan hari lahirnya Majapahit. “Kita lihat sejarah bahwa Majapahit dilahirkan pada tanggal 10 November 730 tahun lalu atau pada 1293. Pada hakekatnya kita ini adalh pewaris Majapaht, karena semua simbol-simbol Majapahit hari ini masih diteruskan oleh negara kesatuan RI,” tandasnya.
“Tidak ada satupun yang kita abaikan, kita lupakan, ada polisi yang menggunakan simbol Bhayangkara, siapa Bhayangkara itu? Bhayangkara adalah tantara elite-nya Majapahit di bawah Maha Patih Gajah Mada. Begitu juga Kodam V Brawijaya, siapa Brawijaya? kemudian simbolnya adalah candi dan candi itu adalah candi yang ada di Penataran,” sambungnya.
Untuk itu, Kusnadi berharap semua anak bangsa ini bersama sama menggali semangat Majapahit untuk membangun Indonesia. Karena tidak bisa dilaksanakan oleh perseorang atau kelompok saja. “Kita tahu rakyat Indonesia adalah rakyat yang gaggah perkasa. Kemudian dihargai oleh seluruh dunia. Kita tahu dalam sejarah tidak ada bangsa yang mampu mengalahkan tentara Monggol, tapi pada saat mereka datang di Jawa ini ke bumi Majapait, mereka dikalahkan oleh bangsa Indonesia di bawah pimpinan Diah Wijaya sebagai Raja pertama Majapahit,” tegasnya.
“Semangat-semangat kegotongroyongan, kebersamaan mari kita dengungkan dan tularkan pada anak-anak kita semua untuk membangun bangsa ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, yang memberangkatkan kirab budaya dari Lapangan Surodinawan menyampaikan terimakasihnya atas dijadikan Kota Mojokerto sebagai lokasi diselenggarakannya Pekan Budaya Majapahit Tahun 2023.
“Syukur yang tiada terhingga Kota Mojokerto dijadikan sebagai lokasi diselenggarakannya Pekan Budaya Majapahit Tahun 2023 dalam rangka hari jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur dan kebetulan pembukaannya bertepatan dengan 10 November yaitu hari pahlawan, sehingga semangat nasionalisme kepahlawanan akan semakin menguat di Kota Mojokerto bumi majapahit,” tutur Ning Ita sapaan akrab wali kota.
Lebih lanjut, Ning Ita menyampaikan bahwa Kota Mojokerto memiliki berbagai potensi sumber daya manusianya yang sangat kreatif dan inovatif. Untuk itu Pemkot senantiasa mendorong berbagai event-event budaya bisa terus dilaksanakan dan bekerjasama dengan berbagai pihak.
“Pertama kalinya pekan budaya Majapahit ini diletakkan di Kota Mojokerto, semoga selanjutnya dan seterusnya event Pekan Budaya Mojopahit akan menjadi event tahunan yang diselenggarakan pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan bekerjasama dengan pemerintah Kota Mojokerto dan diletakkan di Kota Mojokerto, karena jelas ini akan sangat membantu perputaran ekonomi masyarakat di level bawah,” harapnya.
Dalam kesempatan ini, Ning Ita menuturkan bahwa Kota Mojokerto telah menjadi kota harmonis dimana seluruh pemeluk agama dari 6 umat beragama, seluruh seniman, budayawan bersinergi bersama-sama untuk membangun kota terkecil ketiga di Indonesia ini.
“Insyaallah harmonisasi yang indah ini adalah salah satu wujud bukti pewaris Majapahit adalah generasi unggul yang mampu memberikan kontribusi yang terbaik untuk Indonesia. Dari Bumi Majapahit kita bangun Indonesia dari Kota Mojokerto kita dedikasikan diri kita untuk Indonesia yang lebih maju,” pungkasnya.
Dalma Kirab Budaya 2023 ini diikuti kurang lebih 400 orang yang terbagi menjadi 20 regu dari kelompok pelajar dan komunitas sanggar seni di Mojokerto Raya. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi