
JAKARTA (Lenteratoday) - Setelah melanda Paris, Korea Selatan kini melaporkan wabah yang sama yakni menyebarnya kutu busuk. Total ada 17 kasus serangan kutu busuk yang dilaporkan di wilayah Seoul.
Dikutip Selasa (7/11/2023), pemerintah setempat langsung bergegas menyiapkan dana 500 juta won untuk mencegah penyebaran kutu busuk, terutama di fasilitas yang rentan terserang kutu busuk, dikaitkan dalam hal kebersihan.
Pemerintah setempat juga membagikan daftar skrining kepada warga untuk mengetahui apakah mereka mengalami serangan kutu di wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Kamis lalu, pejabat kesehatan menemukan kutu busuk di goshiwon, sejenis akomodasi hemat yang terdiri dari satu ruang studio kecil, tanpa dapur, atau kamar mandi terpisah. Terletak di kawasan Jung-gu, pusat kota. Kutu busuk ditemukan di kasur dan kertas dinding di goshiwon.
Laporan kutu busuk mulai muncul di Korea pada pertengahan September setelah seorang mahasiswa dilaporkan digigit parasit saat berada di kamar asrama Universitas Keimyung di Daegu.
Setelah wabah ini terjadi, masyarakat di Seoul telah meminta bantuan pusat kesehatan masyarakat untuk memastikan serangga apa yang telah menggigit mereka dan tindakan apa yang harus mereka ambil.
Untuk mengendalikan kutu busuk, Pemerintah Metropolitan Seoul pada hari Jumat meluncurkan skema pencegahan serangga yang komprehensif untuk mencapai target kota tanpa kutu busuk.
Berdasarkan tindakan tersebut, laporan kutu busuk dapat disampaikan ke pusat kesehatan masyarakat setempat. Kantor kota kemudian akan mengirimkan pihak berwenang, memeriksa laporan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
Kota ini juga berencana untuk memeriksa 3.175 fasilitas umum yang rawan kutu busuk, termasuk hotel, fasilitas akomodasi, dan pemandian umum, untuk menilai kebersihan tempat tidur dan kondisi sanitasi.
Pada hari yang sama, Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan mengatakan pihaknya meluncurkan tim respons gabungan pemerintah untuk mencegah penyebaran kutu busuk di Kompleks Pemerintahan Sejong.
Selain itu, pemerintah berencana untuk mengadakan pertemuan konsultasi dengan para ahli swasta mengenai pengendalian kutu busuk dan merancang langkah-langkah pengendalian yang segera dan efektif.
Kutu busuk diyakini telah diberantas di Korea pada tahun 1970-an, menurut media lokal, tetapi karena truk-truk yang menyemprotkan pestisida DDT sekarang dianggap berpotensi menyebabkan kanker dan dilarang di seluruh dunia untuk penggunaan pertanian di seluruh negeri, kemunculannya tidak bisa dihindari.
Namun, masalah lain yang dihadapi, kutu busuk saat ini sebagian besar resisten alias tidak mati saat disemprot pestisida.
Sumber:rtr,ist/Editor: widyawati