20 April 2025

Get In Touch

Antisipasi Dampak Musim Hujan, BPBD Kota Malang Bakal Pasang Alat Peringatan Dini Bencana Longsor

Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno. (Santi/Lenteratoday)
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang berencana untuk memasang alat pendeteksi dini bencana longsor di akhir tahun 2023 ini. Langkah ini dilakukan mengingat dalam beberapa hari terakhir, Kota Malang telah mulai intens diguyur hujan, sehingga memicu kekhawatiran akan potensi bencana longsor.

Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan bahwa rencana pengadaan Early Warning System (EWS) longsor ini akan dipasang di daerah Joyogrand, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru. Menurutnya, pemilihan lokasi ini didasarkan pada tingginya potensi longsor di daerah tersebut selama musim hujan.

"Satu titik saja, karena di sana ada titik wilayah yang kecuramannya tinggi. Dikhawatirkan ada kejadian longsor saat musim hujan ini. Jadi dipasangnya EWS nanti, kita atau bisa tahu misal ada tremor atau getaran di tanahnya yang kemudian mengarah ke potensi longsor," ujar Prayitno, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (5/11/2023).

Dengan demikian, Prayitno menyampaikan bahwa warga setempat akan lebih cepat mendapatkan informasi yang krusial untuk keselamatan mereka. Prayitno juga mengakui bahwa selama ini Pemkot Malang masih menggunakan metode deteksi manual untuk mendeteksi longsor di daerah tersebut.

"Kalau pakai alat, mau itu siang atau malam kan enak deteksinya. Karena kalau sudah lewat waktu maghrib, di daerah itu sudah sangat jarang orang lewat," tambahnya.

Lebih lanjut, menyikapi pentingnya upaya mitigasi bencana. Mantan Camat Kedungkandang ini juga mengatakan, BPBD Kota Malang akan menggelar apel siaga bencana pada minggu kedua bulan November ini. Apel siaga bencana tersebut, sambungnya, akan melibatkan berbagai unsur pentahelix, termasuk perguruan tinggi, pemerintah, media, serta kelurahan tangguh.

Di sisi lain, Prayitno juga menjelaskan bahwa saat ini Kota Malang telah memiliki 13 EWS banjir, termasuk 7 alat yang baru dipasang di tahun 2023 ini. Menurutnya, seluruh alat tersebut telah menjalani proses pemeliharaan, seperti penggantian baterai, sehingga diharapkan mampu berfungsi secara optimal dalam mendeteksi dini bencana banjir.

"Kalau untuk penambahan EWS banjir, kami menyesuaikan, tetapi sementara ini kami anggap sudah cukup optimal. Seperti di daerah Kali Brantas, arah sungai ke Gang Sate Kedungkandang, itu kan juga sudah kami pasang EWS banjir. Karena dampaknya cukup mengganggu, sempat merendam 4-5 rumah di situ," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.