20 April 2025

Get In Touch

Hingga Oktober, 5 Kecamatan di Kabupaten Malang Dilanda Kekeringan

Pendistribusian Air Bersih pada Wilayah Terdampak Kekeringan di Kabupaten Malang. (Dok. Istimewa)
Pendistribusian Air Bersih pada Wilayah Terdampak Kekeringan di Kabupaten Malang. (Dok. Istimewa)

MALANG (Lenteratoday) - Hingga akhir Oktober 2023 ini, 5 kecamatan di Kabupaten Malang masih dilanda kekeringan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan. Disebutkan, sebanyak 4.276.900 liter air bersih telah didistribusikan kepada kecamatan-kacamatan terdampak, termasuk Singosari, Jabung, Kalipare, Donomulyo, dan Sumbermanjing Wetan.

Diketahui, wilayah terdampak kekeringan tersebut mengalami perluasan. Pasalnya dari data di 19 Oktober, jumlah desa yang terdampak tercatat sebanyak 12 desa, di empat kecamatan yakni Singosari, Jabung, Kalipare, dan Sumbermanjing Wetan. Namun di akhir Oktober ini, terdapat satu wilayah baru yang terdampak, yaitu di Kecamatan Donomulyo.

"Jadi sampai pada 31 Oktober 2023 ini, ada 5 kecamatan terdampak kekeringan, meliputi Kecamatan Singosari, Kecamatan Jabung, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Donomulyo, dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan," ujar Dono, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Selasa (31/10/2023).

Pihaknya menyebutkan bahwa kondisi kekeringan di beberapa kecamatan masih terbilang serius. Di Kecamatan Singosari, menurutnya terdapat 209 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, dan keseluruhan berasal dari Desa Kelampok. Sementara di Kecamatan Jabung, dampak kekeringan dirasakan oleh 1.535 KK, yang tersebar di dua desa, yaitu Desa Kemiri dan Desa Jabung.

"Kemudian di Kecamatan Kalipare itu ada 4 desa terdampak dengan total 398 KK yang terimbas. Di antaranya ada di Desa Sumberpetung, Desa Kalipare, Desa Kalirejo, dan Putukrejo. Kalau di Kecamatan Donomulyo, itu ada 1 desa terdampak yakni Desa Sumberoto dengan 555 KK yang terimbas," tambahnya.

Lebih lanjut, dari data yang berhasil dihimpun. Dono menyebutkan bahwa Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) menjadi wilayah dengan jumlah desa terdampak paling banyak, yaitu sembilan desa, dengan total 1.920 KK terdampak.

"Jadi secara keseluruhan, sejak pendistribusian air bersih dimulai pada 1 September 2023 sampai 31 Oktober 2023 ini, kami sudah mendistribusikan sebanyak 4.276.900 liter air bersih ke wilayah-wilayah terdampak," seru Dono.

Saat disinggung mengenai berapa lama kemungkinan pendistribusian air bersih akan berlangsung. Dono menjelaskan bahwa hal tersebut akan disesuaikan hingga selesainya status tanggap darurat kekeringan. Sebab menurutnya, saat ini kekeringan masih menjadi masalah di beberapa wilayah di Kabupaten Malang.

"Pada dasarnya disebabkan karena suatu wilayah yang tidak tidak mengalami hujan, atau karena kemarau yang cukup lama, kemudian bisa juga karena curah hujan yang dibaway normal. Sehingga kandungan atau resapan air di dalam tanah itu berkurang atau bahkan tidak ada," ungkapnya.

Di sisi lain, dalam pendistribusian air bersih ini. Dono tak menampik jika BPBD Kabupaten Malang menghadapi sejumlah tantangan dalam penanggulangan kekeringan, terutama di wilayah Malang Selatan. Kendala utamanya yakni terbatasnya sarana prasarana dan jarak yang cukup jauh antara desa-desa terdampak dengan sumber mata air.

"Jadi kendala yang selama ini dirasakan itu terkait dengan jumlah sarana prasarana kita. Kemudian juga terkait jarak lokasi desa dengan sumber mata air yang jauh. Kalau untuk sumber mata air, kami memanfaatkan sumber mata air di kendedes Kecamatan Singosari, dan di wilayah Brigade Infanteri (Brigif) 18, itu di Kecamatan Jabung," tukas Dono.

Reporter: Santi Wahyu|Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.