20 April 2025

Get In Touch

Jawa Timur Wujudkan Ekosistem: Tanam 10 Ribu Mangrove, Lepas 88 Ekor Burung, Tebar 5000 Benih Bandeng dan 25.000 Udang Vaname

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar Festival Mangrove ke- V di Romokalisari Adventure Land Kota Surabaya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar Festival Mangrove ke- V di Romokalisari Adventure Land Kota Surabaya

SURABAYA (Lenteratoday) -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar Festival Mangrove ke- V di Romokalisari Adventure Land Kota Surabaya, Selasa, (31/10).

Romokalisari Adventure Land sengaja dipilih pada gelaran Festival Mangrove ini, karena dinilai telah memberi manfaat bagi masyarakat sekitar dan mendorong kelestarian ekosistem mangrove dan pesisir.

Didampingi Konjen Kehormatan Inggris, Sekjen Kementerian LHK, Dirjen Percepatan Pembangunan DT, Kemendes & PDTT, Wakil Walikota Surabaya, Kepala Dinas Kehutanan Prov. Jatim beserta undangan VIP lainnya dan juga para pelajar, Gubernur Khofifah memimpin langsung penanaman 10.000 bibit Mangrove.

Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan 1000 batang tanaman Cemara Udang kepada pengelola lokasi acara. Serta, melakukan pelepasliaran satwa, yakni Burung Air 10 ekor, Burung Tekukur 78 ekor, benih Ikan Bandeng 5.000 ekor dan benih kokolan Udang Vaname 25.000 Ekor.

Gubernur Khofifah mengatakan Festival Mangrove ini merupakan bentuk upaya Pemprov Jatim dalam rangka memasifkan upaya penguatan eksosistem Mangrove dari hulu hingga hilir. Sekaligus, untuk mewujudkan tercapainya Net Zero Emission (NZE) 2060.

Khofifah menjelaskan, saat ini, Jawa Timur memiliki kawasan mangrove seluas 27.221 hektare atau 48-50% dari kawasan mangrove di Pulau Jawa. Berdasarkan data Dinas Kehutanan, kawasan ini merupakan yang terluas di antara provinsi lainnya di Pulau Jawa dan Bali.

"Karena kerapatan mangrove lebat kita 47,26%, mangrove sedang 46, 07% dan mangrove jarang 6,66%. Sementara potensi mangrove Jawa Timur seluas 51.557 hektare," katanya.

Secara khusus Khofifah juga mengapresiasi hilirisasi yang telah dilakukan oleh para petani Mangrove di Jatim. Salah satunya seperti yang telah mengembangkan sirup mangrove, aneka makanan ringan dari mangrove, juga batik mangrove.

"Bahkan ada Bu Lulut Sri Yuliani dari Surabaya yang mengembangkan batik mangrove sampai jadi souvernir di Presidensi G20 Indonesia," tegasnya.

"Seperti kata Sunan Kalijogo , Urip iku Urup. Artinya, hidup harus menghidupkan, dimana kita berada harus memberi manfaat bagi sekeliling kita," tandasnya.

Sementara itu Wakil Walikota Surabaya Armuji menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan. Khususnya atas penyerahan 1.000 bibit tanaman Cemara udang dari Pemprov Jatim kepada Pemkot Surabaya.

Di akhir acara Gubernur Khofifah juga berkesempatan meninjau pameran yang terdiri dari 12 Stand UKM, edukasi anak terkait pelestarian mangrove, peninjauan stand stunting. Serta layanan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar yang dilakukan oleh IKA Unair.

Sebagai informasi, sebelumnya telah diselenggarakan Festival Mangrove Jatim ke-I di Kab. Pasuruan, Festival Mangrove ke-II di Kab. Sampang, Festival Mangrove ke-III di Kab. Sidoarjo dan Festival Mangrove ke-IV di Kab. Trenggalek (*)

Reporter: Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.