20 April 2025

Get In Touch

Pedagang Sembako hingga Penjual Minuman di Kota Malang Keluhkan Kenaikan Harga Gula Pasir

Situasi pedagang di Pasar Blimbing Kota Malang, Selasa (31/10/2023). (Santi/Lenteratoday)
Situasi pedagang di Pasar Blimbing Kota Malang, Selasa (31/10/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) -Para pedagang sembako hingga penjual minuman di Pasar Blimbing, Kota Malang, merasakan dampak dari kenaikan harga gula pasir. Kenaikan harga gula secara bertahap ini, telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan terakhir.

Salah seorang pedagang sembako, Heri, mengatakan bahwa harga gula telah meningkat dari Rp 14 ribu menjadi Rp 16 ribu per kilogram dalam satu bulan. Ia mencatat bahwa peningkatan harga ini terjadi secara bertahap. "Rp 16 ribu itu harga eceran, kalau belinya banyak, misal 10 Kg ke atas, itu kita hargai Rp 15.500 per kilonya. Pasti berdampak ke pembeli tapi ya gak terlalu. Soalnya ya tetap laku saja, mungkin karena memang gula termasuk kebutuhan pokok sehari-hari," ujar Heri, saat ditemui di Pasar Blimbing, Selasa (31/10/2023).

Heri mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab harga gula yang kian melambung saat ini. Namun, ia memperkirakan bahwa kondisi tersebut tidak akan terlalu lama. Mengingat di tahun lalu, harga gula justru akan turun menjelang akhir tahun.

"Dibanding tahun lalu, kenaikannya di tahun ini hampir sama. Tapi kondisi kayak gini ini gak tentu, gak lama biasanya juga turun lagi. Kadang malah akhir tahun itu bisa turun harganya," pungkas Heri.

Sementara itu, Listianah, seorang pedagang sembako lainnya, juga mengkonfirmasi peningkatan harga gula dari Rp 14 ribu menjadi Rp 16 ribu dalam satu bulan terakhir. Listianah bahkan menyebut bahwa kenaikan harga gula ini berdampak besar pada penjualannya.

"Naiknya harga gula ini sangat berdampak, misal tiap hari yang biasanya bisa habis 10 Kg, sekarang cuma seperempatnya. Tapi sebenarnya tidak satu macam, artinya tidak gula saja yang naik, hampir semua bahan pokok naik akhir-akhir ini," paparnya.

Pedagang jamu di Pasar Blimbing Kota Malang, Selasa (31/10/2023). (Santi/Lenteratoday)

Lebih lanjut, selain gula pasir, Listianah menyampaikan bahwa kenaikan harga juga terjadi pada gula merah, minyak goreng, dan cabai. Menurutnya, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kenaikan harga gula di tahun ini menjadi yang paling mencolok.

"Gula merah juga naik, sekarang ecernya saja Rp 16 ribu. Kalau untuk minyak goreng, sekarang yang paling murah harganya Rp 15 ribu, itu merk Minyakita. Kalau Sunco harganya Rp 19.500. Cabai juga naik," ungkapnya.

Dampak kenaikan harga gula juga dirasakan oleh Titik Ismiati, seorang penjual jamu di pasar Blimbing Kota Malang. Untuk mengakali hal tersebut, Titik mau tak mau harus menaikkan harga jual jamunya, menjadi Rp 14 ribu per botol dari yang biasanya Rp 13 ribu per botol.

"Saya sudah jualan mulai tahun 1977 di sini. Kencur, jahe, beras, itu juga naik. Apalagi kan saya juga jual beras kencur, nah ini yang buat mikir, tapi gak apa-apa. Disyukuri. Kalau per gelasnya biasanya Rp 3 ribu, sekarang jadi Rp 4 ribu. Tapi alhamdulillah pembeli gak ada yang komplain, semua menyadari kalau harga gula naik," ungkap Titik.

Merespons kenaikan harga gula di pasaran yang banyak dikeluhkan oleh pedagang. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, memastikan bahwa pemerintah setempat telah merencanakan operasi pasar. Langkah ini menurutnya akan dilakukan pada November mendatang, untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok, terutama gula pasir.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.