21 April 2025

Get In Touch

Ganjar, Prabowo dan Anies Kompak Berbatik Motif Parang Saat Makan Siang Bareng Jokowi

Presiden Joko Widodo makan siang bersama calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). Foto: Dok. Istimewa
Presiden Joko Widodo makan siang bersama calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). Foto: Dok. Istimewa

JAKARTA (Lenteratoday)-Tiga bakal calon presiden yakni Ganjar Pranow, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, kompak mengenakan kemeja batik lengan panjang motif parang saat makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). Di kanan Jokowi ada Ganjar, Prabowo di kiri Jokowi, sedangkan Anies di depan Jokowi.

Anies tampak mengenakan batik motif parang besar, dengan nuansa coklat tua dan putih. Motif hampir mirip dikenakan Prabowo, yang kemejanya didominasi warna coklat muda dan coklat tua, tampak klasik. Sedangkan, Ganjar tampil agak berbeda dengan mengenakan batik motif parang berwarna merah muda danada tambahan motif bunga..

Sementara itu, Jokowi selaku tuan rumah mengenakan batik yang memiliki motif lain dengan warna dasar putih dan motif warna biru.Ada sejumlah makanan yang disiapkan. Misalnya, udang goreng, rolade, perkedel hingga es jeruk.

Mengutip dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, motif batik parang termasuk motif batik tertua di Indonesia yang sudah ada sejak Kerajaan Mataram. Nama parang berasal dari bahasa Jawa pereng yang berarti lereng atau tebing. Nama tersebut mewakili motif batik parang yang menyerupai huruf S secara diagonal atau garis miring. Susunan motif S tersebut saling berkesinambungan alias tidak terputus.

Batik motif parang memiliki sejumlah makna filosofis, salah satunya adalah bentuk penghormatan raja-raja Jawa kepada leluhurnya. Asal batik parang adalah pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, guna menghormati leluhurnya yakni Panembahan Senapati. Motif batik parang merupakan simbol perjuangan Panembahan Senapati saat melakukan tirakat di pantai selatan Yogyakarta.

Motif batik parang juga mengandung makna filosofis kedudukan raja. Komposisi miring pada motif batik parang ini, menjadi lambang kekuasaan, kebesaran, kewibawaan, dan kecepatan gerak. Beragam makna filosofis motif batik parang tersebut, membuat pemakaiannya terikat dengan aturan-aturan tertentu, sehingga tidak semua orang boleh memakainya atau disebut sebagai awisan dalem di Keraton Yogyakarta.

Reporter:dya,rls|Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.