
Surabaya - Pembangunan proyek kampung UINSA Tambak Sumur, Gunung Anyar, Surabaya yang dilakukan oleh PT Adhi Karya sehingga menyebabkan bocornya pipa PDAM menuai buntut panjang. Pasalnya dibalik proses pembangunan masih belum ada bukti yang nyata dari pihak PT Adhi Karya terkait yang dijanjikan kepada warga.
Pimpinan Proyek PT Adhi Karya, Abdul Somad mengatakan ada enam kesepakatan yang dibuat oleh pihaknya dengan warga. Yang pertama pembukaan saluran air dan pembangunan box culvert di tengah persil. Kedua perbaikan balai RW, yang ketiga pemberdayaan masyarakat sekitar selama proyek berlangsung.
Keempat pemberdayaan masyarakat setelah proyek berlangsung, kelima Jalan ditengah UINSA untuk umum . Yang jadi permasalahn adalah terletak pada no dua dan tiga.
“Dalam resume, pada nomor dua mennjelaskan akan membantu perbaikan balai RW (Kontribusi). Kami sudah meminta kepada RT, Rw untuk mengirimkan proposal tapi setelah kami cek itu bukan renovasi melainkan membangun yang hampir ditotal biayanya memcapai 800 juta,” ujar Abdul saat di kantor DPRD Kota Surabaya, Rabu (10/6/2020).
Pada kesepakatan nomer tiga, lanjut Abdul yakni pada pemberdayaan masyarakat sekitar selama proyek berlangsung mengatakan kami siap untuk menerima mereka bekerja. Akan tetapi untuk saat ini yang kami butuhkan adalah satpam.
“Sedangkan satpam aturan dari pusat harus mengambil dari pihak outsourcing sehigga kami tidak bisa menyalahi itu. Makanya waktu kemarin ada warga yang bilang bahwasanya harus melalui oustourcing itu memang benar. Karena harus dilakukan pengawasan dan pelatihan,” ujanrya.
Abdul mengatakan bahwa bagi warga yang ingin mengajukan untuk menjadi pekerja selama proyek berlangsung silahkan membuat lamaran. Akan kami tampung sementara waktu sampai batas waktu yang dibutuhkan.
Sementara itu, Anggota DPRD Arif Fathoni mengatakan bahwa setidaknya selama proyek pembangunan berlangsung hingga memakan waktu dua tahun yang pasti membutuhkan banyak pekerja unskill (kasar) sekitar 400-500 orang.
“Saya rasa kalau hanya merekrut 10 - 20 tenaga kerja unskil dari masyarakat sekitar tidak ada keberatan dan itu lebih penting rekrutmen tenang kerja bisa menggerakkan sektor ekonomi. Fungsinya BUMN sebagai agen pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Selain itu, Fathoni menegaskan rekomendasi amdal yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup harus ditinjau ulang sebab ada beberapa kesepakatan dengan warga yang belum terealisasi oleh kontraktor.
“Pihak UINSA maupun PT Adhi Karya juga memiliki keinginan untuk berdiskusi kembali dengan warga Gunung Anyar. Kita akan jadwalkan hearing kembali untuk mengetahui point-point apa saja yang telah disepakati oleh UINSA dengan warga gunung anyar. Artinya kalau itu sudah terlakasana tugas kami berakhir,” tegasnya. (ard)