
MALANG (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengungkapkan inisiatif baru untuk menguatkan ketahanan ekonomi keluarga melalui peran masjid. Menurutnya, langkah ini merupakan kelanjutan dari program Family Corner yang awalnya diluncurkan pada Agustus 2023 lalu.
Wahyu menyebutkan, sejumlah langkah strategis akan diambil untuk memaksimalkan peran masjid dalam membantu memecahkan masalah sosial, terkhusus pada masalah ekonomi.
"Jadi mencakup ketersediaan dan keterbukaan untuk semua pihak terkait, memperkuat jaringan antar masjid untuk berbagi ide dan mendukung program, penggunaan teknologi yang efisien. Kemudian pengumpulan data yang detail dan akurat mengenai potensi umat dan lingkungan sekitar masjid. Serta peningkatan dakwah multikultural yang lebih inklusif dan relevan dengan permasalahan umat," ujar Wahyu, pada acara FGD Penguatan Ketahanan Ekonomi Keluarga Berbasis Masjid, Rabu (18/10/2023).
Wahyu juga menambahkan bahwa bersama dengan Baznas dan DMI Kota Malang, pihaknya akan menjadikan masjid sebagai sarana untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial di masyarakat, terutama yang berkaitan masalah dengan ekonomi.
Lebih lanjut, dalam tahap implementasi. Program ini, menurutnya akan mencakup berbagai langkah konkret seperti layanan psikologi yang termasuk dalam Family Corner di masjid. Dalam konteks ini, Wahyu juga menekankan bahwa permasalahan ekonomi sebenarnya dapat diatasi terlebih melalui masjid.
Pihaknya juga akan menguatkan fungsi Baznas yang akan berperan dalam meminimalisir masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. "Jadi dengan memanfaatkan masjid, ini mudah mudahan bisa menjadi penyelesaian masalah masalah keluarga," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang, Kasuwi Syaiban, menjelaskan bahwa program Family Corner saat ini masih berjalan sebagai pilot project di 10 masjid. Namun, ia memiliki harapan untuk memperluas program tersebut.
"Harapan kami tahun depan dari 10 masjid itu, bisa mitra dengan 10 masjid lainnya. Jari ada 100 masjid. 2025, dari 100 kita tarik lagi 10 sehingga bisa tuntas Kota Malang memiliki family corner di 1000 masjid," ungkap Kasuwi.
Kasuwi menjelaskan, terciptanya program pemecahan masalah ekonomi berbasis masjid tersebut. Dikarenakan selama ini, penyebab utama perceraian di Kota Malang lebih banyak diakibatkan oleh faktor ekonomi. Maka dengan melibatkan masjid, diharapkannya masyarakat dapat memahami hakikat pentingnya stabilitas ekonomi dalam kehidupan keluarga.
"Karena ekonomi sulit, gak menyadari hakikat kehidupan akhirnya mereka pisah. Kami ingin nanti berbasis masjid, mereka bisa paham itu," tuturnya.
Selain itu, menurutnya, program ini juga akan membantu jamaah yang terjerat dalam praktik pinjaman online (pinjol). Dengan menyediakan dana dari Baznas, sehingga dapat membantu mengurangi beban hutang masyarakat yang disebabkan oleh pinjol yang tidak bertanggung jawab.
Reporter: Santi Wahyu|Editor:widyawati