20 April 2025

Get In Touch

Gunung Semeru Kebakaran, Diduga Dampak Kemarau Panjang

Karhutla di Gunung Semeru. (ist)
Karhutla di Gunung Semeru. (ist)

LUMAJANG (Lenteratoday)- Jalur pendakian di Hutan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Gunung Semeru di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang, terbakar. Dua titik api terus tampak hingga mengeluarkan asap membumbung tinggi.

Kebakaran di 2 titik itu berada di Blok Ayek-Ayek dan Sentong. Api muncul diperkirakan sekitar pukul 10.00 WIB.Lokasi kebakaran yang tidak jauh dan bisa dijangkau kendaraan, mempermudah petugas TNI-polisi dan TNBTS melakukan pemadaman dengan alat seadanya.

"Petugas gabungan kini masih melakukan upaya pemadaman kebakaran di kawasan TNBTS. Upaya pemadaman menggunakan peralatan manual," ujar Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Gunawan Indra, Sabtu (14/10/2023).

Musim kemarau panjang menyebabkan banyak semak belukar dan ranting pohon kering mudah terbakar. "Penyebab kebakaran ini murni faktor alam karena musim kemarau panjang," terang Letkol Indra.Hingga pukul 16.00 WIB, Petugas gabungan masih melakukan pemadaman hutan TNBTS yang terbakar

Menurut warga Dusun Sidodadi, Desa Ranu Pani, insiden kebakaran kawasan hutan di sekitar Blok Ayak-ayak ini, terpantau sejak Jumat (13/10/2023) pagi. Awalnya, satu titik api muncul di bawah puncak Bukit Ayak-ayak dan terus meluas hingga 4 titik, akibat hembusan angin kencang. “Jam 6 tadi sudah kelihatan kepulan asap kebakaran di bawah ayak-ayak. Terus ada hembusan angin kencang meluas menjadi 4 titik di sekitar Gunung Lanang dan bawahnya ayak-ayak,” kata Ntoko.

Menurutnya, beberapa minggu sebelumnya, kebakaran hutan juga sempat terjadi di lokasi yang sama yang diduga akibat faktor cuaca panas akibat kemarau panjang. “Kalau penyebabnya sih belum diketahui. Tapi dugaannya ya sama seperti sebelumnya, akibat cuaca panas. Apalagi lokasinya juga sangat jauh dari pemukiman penduduk dan pendakian juga sedang ditutup total. Kalau menurut saya ya akibat faktor cuaca saja,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa tanaman yang terbakar ini terdiri dari semak belukar dan daun cemara yang kering serta alang-alang. Hembusan angin kencang, juga menjadi pemicu api terus menjalar ke sisi barat. “Tanamannya banyak yang kering, angin kencang juga terus berhembus. Ya cepat merembet apalagi lokasinya sangat sulit dijangkau dan jauh dari sumber air,” terangnya.

Reporter:dya,ist|Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.