
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Sekretaris Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha, mendorong agar Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya bisa menangani permasalahan stunting dengan lebih optimal. Pasalnya, stunting termasuk masalah serius yang harus mendapat penanganan.
"Penurunan angka stunting di Kota Palangka Raya dibandingkan per akhir tahun 2022 masih belum signifikan," papar Ridha, Kamis (12/10/2023).
Ia melanjutkan, berdasarkan data dari BKKBN Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya memiliki prevalensi stunting sebesar 22 persen pada akhir 2022, dan turun menjadi 18 persen di pertengahan tahun 2023.
Angka tersebut masih berada di atas angka prevalensi nasional yakni 14 persen, namun di tahun 2023 ini target Pemkot bisa turun ke angka 15 persen. Bahkan berupaya untuk mencapai target nasional di tahun 2024 yaitu menjadi 14 persen.
"Karena itu Pemkot harus segera mengambil tindakan yang efektif guna mengurangi angka stunting dan mencapai target tersebut," ungkapnya.
Selebihnya Ridha meminta Pemkot setempat untuk gencar melakukan kampanye penyuluhan secara meluas, guna mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya nutrisi yang seimbang dalam masa tumbuh kembang anak.
"Stunting adalah masalah yang serius, karena tidak hanya berpengaruh pada kesejahteraan anak, tapi akan berdampak pada masa depan daerah," pungkasnya. (*)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi