
JAKARTA (Lentratoday) -Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan warga Nahdliyin untuk melakukan shalat gaib dan doa bersama agar konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel bisa segera usai.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menanggapi eskalasi konflik bersenjata antara Palestina dan Israel yang semakin meningkat beberapa hari terakhir.
"Menyerukan kepada umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama untuk melakukan shalat gaib dan doa bersama guna mendoakan arwah yang meninggal disebabkan eskalasi kekerasan serta mendoakan agar jalan perdamaian dan keadilan (di Palestina dan Israel) dapat segera diwujudkan," ujar Gus Yahya dalam keterangannya, yang diterima Selaa (10/10/2023).
Gus Yahya juga meminta agar semua pihak bisa memberikan inspirasi agama tentang kasih sayang, persaudaraan, dan keadilan yang berlaku secara umum.
Ia mengatakan, jangan ada soal indentitas dan seruan keagamaan digunakan untuk menyuburkan permusuhan dan kebencian antara Palestina dan Israel.
"Menyerukan agar inspirasi agama tentang rahmah (kasih sayang), persaudaraan dan keadilan universal dikedepankan demi mengupayakan resolusi konflik di semua tingkatan, baik di struktur politik maupun di tingkat komunitas," kata Gus Yahya.
Di sisi lain, Gus Yahya meminta agar masyarakat internasional bisa bertindak tegas mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan internasional.
Ia juga meminta agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak membela satu pihak dalam konflik Palestina-Israel.
Diketahui, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Hamas di Palestina.
Sebelumnya diberitakan, jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata antara Israel dan Hamas terus bertambah.
Jumlah korban tewas akibat serangan Hamas ke Israel naik menjadi lebih dari 1.487 orang pada Senin (9/10/2023).
Sedangkan korban luka disebut mencapai 6.327 orang. Sementara itu, dilansir dari AFP, Kementerian Kesehatan Hamas menyebut korban tewas di Jalur Gaza meningkat menjadi 687 orang pada Senin.
Kemudian, 3.727 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan gelombang serangan udara sebagai balasan (*)
Editor: Arifin BH,Rls