20 April 2025

Get In Touch

Getek Penyeberangan Bumiayu-Mergosono Berbahaya, Disdikbud Kota Malang Siapkan Kendaraan Antar Jemput Siswa

Getek Penyeberangan Bumiayu-Mergosono Berbahaya, Disdikbud Kota Malang Siapkan Kendaraan Antar Jemput Siswa

MALANG (Lenteratoday) - Selama masa perbaikan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Bumiayu dan Mergosono, Kota Malang, masyarakat setempat terpaksa mengandalkan getek sebagai sarana penyeberangan sementara.

Namun, penggunaan getek ini dianggap membahayakan terutama bagi siswa yang harus menyeberangi sungai tersebut. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang berupaya memberikan solusi yang lebih aman, dengan menyediakan kendaraan antar jemput siswa setempat.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan, rencana ini akan melibatkan mobil patroli dari Satpol PP, kendaraan dari Dinas Perhubungan (Dishub), serta mobil dari kecamatan-kecamatan di Kota Malang. Tak hanya itu, kendaraan roda 4 milik Diskopindag juga turut serta digunakan dalam solusi ini.

"Jumlah siswanya itu kan dari Bumiayu ke Mergosono ada 75 siswa SD. Kemudian yang dari Mergosono ke Bumiayu, yakni siswa di SMPN 7 itu ada sekitar 60 an siswa," ujar Suwarjana, saat dikonfirmasi usai meninjau lokasi perbaikan jembatan tersebut, Rabu (4/10/2023).

Suwarjana menyampaikan, dalam mengatur penyediaan kendaraan. Disdikbud akan merencanakan perjalanan berdasarkan shift dan akan mengantisipasi keterlambatan siswa. "Jadi nanti akan kami bikin per shift, mungkin ada yang lebih pagi di shift pertama. Tapi kan biasanya ada yang datang ke sekolah itu terlambat, jadi nanti kami antisipasi penyediaan kendaraan untuk siswa yang terlambat," paparnya.

Lebih lanjut, pihaknya menyebutkan bahwa jumlah kendaraan yang disediakan akan disesuaikan dengan kebutuhan. Menurutnya, jika terdapat 60 siswa, maka setiap kendaraan dapat mengangkut 15 siswa, sehingga diperlukan 4 kendaraan dari Kelurahan Mergosono dan 5 kendaraan dari Bumiayu. "Jadi insyaallah ya cukup kalau 9 kendaraan," serunya.

Namun, Suwarjana menghendaki bahwa untuk sementara ini, kendaraan hanya akan diprioritaskan untuk siswa dan pelajar. Menurutnya, dengan kendaraan ini juga akan memberikan alternatif yang lebih aman bagi siswa dibanding harus menggunakan getek yang dinilai rawan.

"Kalau terkait rutenya, nanti kita survei, lebih cepat mana. Karena kan pagi, utamanya kan yang berangkatnya, kalau pulangnya sore sore dikit kan nggak apa. Berangkatnya mungkin yang agak sulit, tapi nanti akan kita survei dulu. Kalau lewat Gadang kan juga macet juga," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.