
SURABAYA (Lenteratoday) – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Gunung Lawu di Kabupaten Ngawi mencapai 30 hektar. Hal itu berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Akibat peristiwa kebakaran yang meluas ini, Bupati Kabupaten Ngawi Menetapkan Status Tanggap Darurat kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan di gunung Lawu selama 14 (empat belas) hari, terhitung sejak Tanggal 30 September 2023 sampai Tanggal 13 Oktober 2023,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya dikutip dari beritajatim, Minggu (1/10/2023).
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB wilayah terdampak meliputi Kecamatan Jogorogo, Desa. Giri Mulyo. “Dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini,” tambahanya.
Muhari mengatakan, upaya pemadaman menerjunkan 130 orang ke lokasi terbakar melakukan pemadaman dan membuat ilaran disekitar lokasi titik api. Kendala dalam pemadaman kondisi medan yang curam dan angin yang kencang.
Sementara itu, lanjutnya, personel gabungan yang terlibat berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Agen Bencana Provinsi Jatim, Kabupaten Ngawi, BPBD Kabupaten Ngawi, BPBD Kabupaten Magetan, TNI, Polri, Polhut, BKSDA, Damkar Kabupaten Ngawi, Perhutani KPH Ngawi, Relawan dan masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi Prila Yuda Putra, menambahkan, titik api kebakaran meluas. “Kali ini titik api muncul di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campur Rejo, Kecamatan Jogorogo, kawasan Gunung Gede area Gunung Lawu sisi utara Ngawi. Titik api meluas ke petak 38, 39,40 dan 41, Lawu Utara, serta hutan lepas blok Trincing (timur ngudal). Kondisi api saat ini masih cukup besar dan bergerak ke arah utara, mengarah ke puncak,” ujar Prila.