
Semenjakpandemi virus corona, seluruh masyarakat diwajibkan untuk selalu menggunakanmasker apabila keluar rumah. Itu merupakan sebuah upaya untuk mencegah diridari terinfeksinya virus corona, entah itu masker medis ataupun maskerkain.
Dilansirdari Cleveland, penggunaan masker memanglah sangat penting. Namun,ternyata banyak kabar beredar soal mitos yang keliru di kalangan masyarakat.Mitos apa saja ya yang kini beredar? Simak informasinya baik-baik, ya.
1. Mitos: Masker kainsebenarnya enggak berguna
Faktanya,menggunakan masker kain merupakan cara mudah untuk membantu melindungi diridari paparan virus. Penggunaan masker kain bisa jadi penghalang fisik untukmencegah tetesan droplet dari orang lain di sekita kita.
Penggunaanmasker kain juga dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang dilepaskanseseorang ke udara. Selain itu, memakai masker juga membuat seseorang sulitmenyentuh area mulut dan hidung yang menjadi jalur masuk virus ke dalam tubuh.
2. Mitos: Orang sehatenggak perlu pakai masker
Faktanya,enggak semua orang yang terinfeksi virus corona menunjukkan gejala, sehinggayang terlihat sehat belum tentu orang tersebut baik-baik saja.
Nah,untuk menghindari sesuatu yang enggak diinginkan, lebih baik gunakan maskeruntuk mencegah diri supaya enggak terpapar virus corona.
3. Mitos: Masker hanyaperlu menutupi area mulut
Faktanya,masker yang kamu gunakan harus menutupi area mulut dan juga hidung. Selain itu,masker yang digunakan juga harus nyaman, ukurannya pas, dan enggak menghalangikamu saat bernapas.
4. Mitos: Kalau pakaimasker enggak perlu jaga jarak
Faktanya,menggunakan masker memang membantu untuk mencegah terpaparnya virus corona,tapi penggunaannya harus dibarengi dengan cara lain, yaitu jaga jarak fisikdengan orang lain. Hal tersebut bisa membantu kamu terhindar dari paparan viruscorona.
Anak-anak Tak Boleh Pakai Masker
Tindakan pencegahan dilakukan setelah virus coronaditemukan menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tetesan (droplets)yang ke luar saat bersin atau batuk.
Sebuah studi baru-baru ini dari Hong Kongmengungkapkan bahwa penggunaan masker dapat mengurangi penularan COVID-19non-kontak sebanyak 75%.
Namun, ternyata, tidak semua orang harus memakaimasker. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, anak-anakyang berusia di bawah dua tahun tidak boleh memakai masker.
"Masker wajah kain tidak boleh digunakan padaanak-anak di bawah usia 2 tahun, mereka akan mengalami kesulitanbernapas," tulis CDC di situs web mereka.
Selain anak di bawah dua tahun mereka wajibmenggunakan masker karena sangat efektif untuk mencegah penyebaran viruscorona.
"Ini benar-benar sangat penting, kami memiliki bukti ilmiah tentang betapa pentingnya mengenakan topeng untuk mencegah tetesan itu mencapai orang lain," kata Dr. Deborah Birx, koordinator satuan tugas koronavirus Gedung Putih, mengatakan. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Senin, 8/6/2020) -Ist/abh.