20 April 2025

Get In Touch

Unisma Raih Rekor MURI Penulisan Buku Biografi Kiai Kampung Terbanyak oleh Mahasiswa Baru

Senior Manajer MURI, Triono saat menyerahkan penghargaan pemecahan Rekor MURI tentang Penulisan Buku Biografi Kiai Kampung Terbanyak oleh Mahasiswa, kepada Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri Bakri, M.Si, Rabu (20/9/2023). (Santi/Lenteratoday)
Senior Manajer MURI, Triono saat menyerahkan penghargaan pemecahan Rekor MURI tentang Penulisan Buku Biografi Kiai Kampung Terbanyak oleh Mahasiswa, kepada Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri Bakri, M.Si, Rabu (20/9/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) -Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam kategori "Penulisan Buku Biografi Kiai Kampung Terbanyak oleh Mahasiswa Baru." Rekor yang diserahkan pada momen penutupan Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) pada Rabu (20/9/2023) sore ini, diperoleh berkat kerjasama dan dedikasi mahasiswa baru (Maba) Unisma yang menulis buku biografi tentang kiai-kiai kampung di daerah asal mereka.

"Hebatnya seorang individu, bila kita kumpulkan, kekompakan dan persatuan itulah yang membuat kita hebat. Jadi ini saya nilai Maba sudah hebat dalam pelaksanaan pemecahan Rekor MURI ini. Anda semua memiliki visi yang sama sehingga layak mendapatkan MURI," ujar Prof. Maskuri, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (20/9/2023) sore.

Terkait target pencapaian Rekor MURI selanjutnya. Prof. Maskuri menyatakan bahwa setiap tahun Unisma akan mentargetkan minimal satu pencapaian rekor. Pihaknya juga berharap bahwa pencapaian ini akan memberikan inspirasi kepada para mahasiswa untuk terus menggali inovasi yang unik dan bernilai edukasi.

Lebih lanjut, disebutkannya bahwa penulis buku biografi ini mencapai 3.567 mahasiswa Unisma, yang melibatkan seluruh mahasiswa baru dalam proyek ini. Menurutnya, tujuan dari penulisan buku biografi tentang kiai-kiai kampung ini, yakni untuk memperoleh wawasan lebih dalam tentang tokoh agama di masyarakat dan menjadikannya sebagai inspirasi.

"Harapannya nanti justru akan memberikan inspirasi kepada para mahasiswa bahwa kiai sebagai pembimbing, pendidik, motivator, tauladan, jadi kiai kan menjadi panutan. Sebagai tokoh agama dalam masyarakat, jadi banyak hal yang bisa diperoleh dengan mahasiswa melakukan wawancara biografi kepada seorang kiai di kampungnya itu," ungkapnya.

Di sisi lain, prestasi tersebut tentunya juga mendapatkan pengakuan dari Senior Manajer MURI, Triono. Ia menyatakan bahwa rekor ini bukan hanya tingkat nasional, tetapi juga rekor dunia. Dengan pencapaian ini, Unisma membuktikan komitmen dalam mengembangkan budaya akademik, spiritualitas, dan nilai-nilai simbolik. "Dengan ini, dewan MURI memutuskan bahwa rekor ini bukan lagi tingkat Indonesia, tapi juga rekor dunia," tegas Triono.

Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisma, Dodi Kiron Ahmad, menjelaskan awalnya, Unisma ingin mencoba untuk memecahkan rekor MURI dalam kategori melantunkan shalawat dengan peserta terbanyak. Namun, ide tersebut kemudian berkembang menjadi penulisan buku biografi kiai kampung dengan khas Nahdlatul Ulama (NU).

Dodi menyebut, buku ini akan menjadi sebuah upaya untuk mengapresiasi kiai-kiai kampung yang belum terjangkau oleh mahasiswa, sehingga proyek ini berfokus pada pengumpulan informasi seputar kehidupan dan latar belakang kiai-kiai tersebut.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.