
MALANG (Lenteratoday) - Rencana penggunaan lokasi Jalan Simpang Balapan untuk acara "Pitulasan" pada Sabtu (16/9/2023) mendatang mendapat sorotan dari netizen. Mereka mempertanyakan kenapa acara ditempatkan di lokasi yang berpotensi menganggu kepentingan umum.
Berawal dari akun @yusufgunawan yang mengunggah pamflet informasi tentang acara ini melalui media sosial X pada Selasa (5/9/2023). Unggahan itu memicu respons dari warganet. Ada warga yang menunjukkan lokasi alternatif seperti lapangan Rampal, lapangan Gayam, gedung Malang Creative Center (MCC), dan Gor Ken Arok yang dinilai lebih layak sebagai lokasi acara, karena tidak sampai mengganggu pengguna jalan lainnya.
"Ada lapangan Rampal, lapangan Gayam, ada Malang Creative Center (MCC), dan Gor Ken Arok. Kenapa pilih lokasi di jalan," ujar salah satu cuitan komentar warganet. "Kenapa harus nutup jalan?" sahut komentar lainnya," dalam unggahan tersebut.
Menjawab kritik ini, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, memberikan penjelasannya. Ia menyatakan bahwa pemilihan Jalan Simpang Balapan merupakan hasil penyesuaian dengan rencana awal yang menginginkan ruang terbuka untuk acara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
"Kalau di Gor Ken Arok itu masih dalam perbaikan. Di lapangan Rampal, itu punyanya instansi vertikal. Jadi kami menyesuaikan dengan perencanaan. Dan perencanaan memang di ruang terbuka, karena ini nanti bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat luas," ujar Baihaqi, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (12/9/2023).

Baihaqi juga menegaskan bahwa tujuan Pemkot Malang membuat acara tersebut, agar lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Tempat tertutup seperti gedung MCC, menurutnya terbatas dalam menampung jumlah warga masyarakat yang diharapkan. Oleh karena itu, pemilihan lokasi, sambungnya, dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sejak awal.
"Kami inginnya tempat yang mudah diakses, siapapun bisa menikmati. Jadi memang ada acara yang harus diselenggarakan di tempat yang tertutup, terbuka, tapi semua sesuai dengan perencanaan," tegasnya.
Diakhir, pihaknya menyampaikan bahwa konsep "Pitulasan," merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dan mendukung peranan UMKM. Acara ini menurutnya, akan mencakup peragaan fesyen, lomba mural, dan lomba kerajinan kriya tekstil. Di mana seluruh kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat kreatif Kota Malang dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Karena Kota Malang dikenal sebagai kota kreatif, masyarakat kreatif, itu terus harus kita kuatkan. Masyarakat yang punya kreativitas tinggi kalau terus diberikan ruang, malah memberikan motivasi untuk berkembang," pungkas Baihaqi. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi