
KEDIRI (Lenteratoday)-Wali Kota Kediri,Abu Bakar masih menunggu hasil uji geolistrik oleh Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) untuk mencari penyebab pencemaran air sumur warga Kelurahan Tempurejo. Uji geolistrik akan dilakukan di erea sekitar rumah warga yang sumurnya tercemar dan SPBU 54641.35 di sekitar lingkungan rumah warga.
“Nanti kita akan lihat dan dijelaskan tim ITS. Yang jelas Tim ITS sedang mendalami potensi pencemaran atau sumbernya di mana, Baru kemudian kita recovery,” ujar Wali Kota Abu Bakar, Senin (11/9/2023).
Ditambahkan, setelah uji geolistrik akan dilakukan uji kembali sesuai keilmuan Tim ITS. Namun demikian, Pemkot Akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat dalam penyelesaian permasalahan ini.
Sementara di tempat lain, Senin (11/9/2023) dilakukan pertemuan antara PT Pertamina Patra Niaga, Komisi C DPRD Kota Kediri, Lurah Tempurejo, Ketua RW2 dan Ketua RT 05 Kelurahan Tempurejo dan 14 KK terdampak pencemaran di rumah Sugiono, warga RT 05/RW 02 lingkungan Kresek, Kelurahan Tempurejo.
Ada 7 poin kesepakatan yang dicapai para pihak. inti dari sejumlah kesepakatan tersebut adalah PT Pertamina Patra Niaga bertanggung jawab atas pencemaran air yang dialami warga dengan memberikan bantuan air galon kepada warga terdampak.
Pertamina juga akan menutup sementara SPBU 54641.35, bila hasil lab dari pihak independen menyebutkan penyebab pencemaran dari SPBU. Warga terdampak, perangkat pemerintah sepakat dari awal insiden hingga hasil pengujian keluar tidak ada dugaan ke pihak manapun dan apapun terkait penyebab pencemaran air. Kesepakatan dibuat bermeterai dan ditandatangani para pihak.(*)
Reporter: Gatot Sunarko/Editor: widyawati