20 April 2025

Get In Touch

Pemkot Rapid Test di Dua Tempat, Hasilnya 14,7 % Reaktif

Pemkot Rapid Test di Dua Tempat, Hasilnya 14,7 % Reaktif

Surabaya - Pemerintah kembali melakukan rapid test di dua tempat, yakni di kawasan Kecamatan Semampir dan Kecamatan Kenjeran. Hasilnha, dari 429 yang sudah dites ada 63 orang atau sekitar 14,7 % dinyatakan reaktif.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, hari ini merupakan hari kedua pelaksanaan rapid test dan swab massal di terminal bus pariwisata religi Ampel.
 
“Sedangkan yang di Kenjeran, totalnya 302 orang. Dan dinyatakan reaktif 76 orang atau 25,2 persen. Sedangkan non reaktifnya ada 226 orang,” kata Irvan saat ditemui di sela kegiatan.
 
Menurutnya, angka reaktif di atas 10 persen itu berarti upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya telah masif. Sehingga dari hasil itu dapat diketahui kondisi yang ada di dua wilayah tersebut. “Ini sudah langkah yang on the track, sehingga kita bisa tahu betul kondisi yang ada di dua wilayah ini,” katanya.

Kepala BPB dan Linmas Surabaya ini juga mengungkapkan, bahwa kemungkinan besar rapid test dan swab gratis yang digelar BIN ini bakal diperpanjang hingga satu minggu ke depan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya. Sedangkan untuk lokasinya, bakal diutamakan di wilayah pemukiman yang dinilai ada pandemi.

“Kita ada 34 klaster pemukiman, nah yang kita utamakan di klaster-klaster itu. Dari pelaksanaan hari kesembilan ini sudah menjangkau di sebagian besar klaster itu,” paparnya.

Bagi warga yang hasil rapid testnya dinyatakan reaktif, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya langsung melakukan tracing dan pendataan serta mengarahkan warga itu untuk isolasi.
 
Irvan menyebut, jika kondisi rumahnya tidak layak untuk ruang isolasi, pemkot telah menyediakan tempat di hotel. Namun begitu, jika rumahnya dalam kondisinya layak, mereka diminta untuk isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan puskesmas setempat.

“Isolasi mandiri bukan hanya diawasi teman-teman pemerintah kota, TNI dan Polri, tapi sekarang diawasi juga warga sendiri dengan terbentuknya Kampung Wani,” jelasnya.
 
Camat Semampir Surabaya, Siti Hindun Robba mengatakan, untuk mendukung kegiatan rapid test yang diselenggarakan BIN, pihaknya juga menerjunkan tenaga kesehatan (nakes) di 4 Puskesmas Kecamatan Semampir "Nakes yang diterjunkan ada dari 4 puskesmas. Kita membantu BIN, kurang lebih ada 20 orang nakes," kata Hindun.
 
Ia juga menyatakan, antusias warga mengikuti kegiatan ini terlihat begitu besar. Hal ini terbukti ketika pelaksanaan rapid test kemarin, kuota yang disiapkan sebanyak 700 orang. Namun yang datang kemarin mencapai 824 orang. “Sedangkan yang dinyatakan reaktif rapid test kemarin ada 117 orang. Sebanyak 50 orang reaktif itu dibawa ke hotel dan sisanya isolasi mandiri di rumah," terangnya.

Sementara itu, kata Hindun, pada pelaksanaan rapid test hari ini, kuota yang disiapkan sebanyak 500 orang. Untuk sasarannya adalah warga di wilayah Surabaya Utara. Akan tetapi, beberapa warga dari luar Kecamatan Semampir juga ikut datang. “Sasarannya warga sekitar di wilayah (Surabaya) utara. Tapi tidak hanya wilayah utara, ada juga dari wilayah kecamatan lain yang belum sempat ikut di wilayahnya kemarin,” pungkasnya. (ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.