
JOMBANG (Lenteratoday) – Pergelaran Jombang Culture Carnival (JCC) dengan start Alun-alun Kota Jombang dan finish di depan DPRD setempat, berlangsung meriah, Sabtu (2/9/2023) malam.
Ini merupakan kali kedua JCC digelar, dan direncanakan menjadi agenda rutin setiap tahun, yakni setiap memperingat hari kemerdekaan RI.
Puluhan ribu warga mamadati alun-alun serta sepanjang jalan Wahid Hasyim yang dilewati peserta karnaval.
Penampilan para peserta karnavalnya sendiri sungguh menarik. Karnaval yang diikuti oleh berbagai lembaga sekolah tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Jombang, serta beberapa komunitas tersebut, menyajikan atraksi mengusung berbagai tema yang menyedot perhatian penonton.
Beberapa tema yang diusung di antaranya yakni kerajaan nusantara, pewayangan hingga budaya lokal Jombang, seperti ogoh-ogoh, wayang potehi dari Kelenteng Tri Dharma Hong San Kiong Gudo, hingga topeng asli Jatiduwur Kesamben Jombang.
Selain itu, juga aneka busana apik yang digunakan oleh para peserta, kian menjadi magnet bagi warga untuk menonton hingga peserta terakhir melintas di Jalan Wahid Hasyim.
“Untuk JCC tahun ini sungguh luar biasa dan menarik. Selain ada pertunjukan di depan panggung, busana yang digunakan oleh peserta juga cukup kreatif dan menarik,” ujar Mufid, warga Jogoroto Jombang yang menonton JCC di depan panggung utama.
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab saat memberangkatkan peserta karnaval, menyatakan, selain menguatkan kebudayaan, kegiatan ini juga diharap mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat Jombang.
"Karena dengan kegiatan semacam ini, akan menarik banyak warga. Dan disitulah ekonomi akan berputar,” ujar Bupati Mundjidah yang akan mengakhiri masa jabatannya 24 September mendatang.
Bupati juga menjelaskan, acara ini sengaja digelar di malam hari, agar masyarakat tidak meninggalkan salat saat menonton acara ini.
Selain itu, sambung putri pendiri NU KH Wahab Chasbullah ini, agar warga dan peserta tidak kelelahan akibat terkena terik sinar matahari.
“Tapi yang pasti kegiatan ini akan terus kita evaluasi dan kita tingkatkan kualitasnya, agar benar-benar menjadi daya tarik masyarakat," tutup bupati perempuan pertama di Kabupaten Jombang ini.(*)
Reporter: sutono/Editor: widyawati